Perasaan selama melakukan perubahan di kelas
Sebelum mengikuti kegiatan Guru Penggerak dan mendapatkan modul tentang Filosofi Pendidikan menurut pemikiran Ki Hajar Dewantara, proses pembelajaran yang saya lakukan masih membuat berpusat pada guru dalam pembelajaran. Namun setelah mengikuti kegiatan Guru Penggerak dan mempelajari modul yang diberikan, maka saya mulai menyadari bahwa sebenarnya setiap anak itu memiliki kodrat yang berbeda.
Artinya dalam pembelajaran kita harus dapat memahami karakteristik dari masing-masing anak. Hal ini coba saya lakukan di dalam kelas dan hasilnya sangat memuaskan saya, karena tidak terpikiran anak yang yang tadinya diam saja namun setelah diberikan kesempatan untuk menjawab, anak tersebut dengan perasaan senang mengemukakan pendapatnya dengan suara yang cukup keras, walaupun anak tersebut mendapat informasi jawaban dari teman di sebelahnya. Hal selanjutnya yang saya lakukan adalah memberikan apersiasi terhadap jawaban yang diberikan anak tersebut.
Ide atau gagasan yang timbul sepanjang proses perubahan
Selama menerapkan pembelajaran sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara ada beberapa gagasan yang timbul diantaranya:
1) Menyiapkan program pengembangan dalam memperbaiki model pembelajaran yang digunakan.
2) Mengaplikasi nilai kebudayaan yang dimiliki dalam proses pembelajaran. Nilai kebudayaan yang ada memiliki kaitannya dengan Profil Pelajar Pancasila yang salah satunya adalah “Bergotong Royong” dan nilai kebudayaan yang dipilih adalah “Masohi”.
3) Merancang pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif.
4) Menjadi penuntun bagi anak dalam setiap aktivitas atau kegiatan yang diikuti.
Pembelajaran dan pengalaman dalam bentuk catatan praktik baik
Praktik baik yang sudah dilakukan antara lain: