Gubernur telah mengeluarkan surat edaran tentang PENGATURAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL / UJIAN SEKOLAH DAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR PADA SMA, SMK, DAN SLB PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2019/2020 tanggal 15 Maret 2020. Lalu keesokan paginya, halaman depan koran nasional tertera bahwa sekolah-sekolah di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat libur.
Sekolah-sekolah diliburkan dua minggu, tempat wisata ditutup sementara, kegiatan pembelajaran dengan tatap muka di kelas dan baik sekolah dasar, menengah, sampai universitas ditunda, para ASN tertentu disuruh bekerja dari rumah. Pengunjung rumah sakit pun dibatasi walau keperluannya untuk menjenguk. Konser-konser, rapat-rapat, hajatan yang mengundang banyak orang seperti resepsi juga ditunda. Kegiatan ibadah massal seperti umroh, solat berjamaah, kegiatan di gereja dan banyak lainnya lebih diperketat aturannya. Bahkan ada adzan yang menyerukan agar solat di rumah.
Orang-orang yang panik menjadi pemborong bahan-bahan makanan dan alat pelindung diri (APD). Masker-masker dan cairan pencuci tangan jadi laris. Jamu-jamu herbal yang diberi nama jamu korona mucul kemudian. Pedagang jamu laris manis.
Saya menerima SMS dari BNPB. Isinya hindari kerumunan dan jaga jarak antar orang di manapun berada minimal 1 meter. Agar terhindar dari Covid19. Terima kasih sudah diingatkan.
Ini ujian. Dunia sedang waspada, bahkan sebagian telah darurat. Ada virus namanya Covid-19 . Corona Virus Disease yang sedang mewabah ini. disinyalir dari hewan. Virus Covid-19 yang disebut-sebut berasal dari Tiongkok, Wuhan, telah menyebabkan ribuan kematian dari berbagai negara. Angka kematian terbanyak dari Tiongkok, disusul Italia, Iran, Spanyol, Jerman lalu negara-negara lain yang masih sampai saat ini berjuang mengendalikan mengurangi angka kematian. Data terbaru bisa dilihat di www.worldometers.info/coronavirus
Virus ini menular melalui banyak cara. Menurut WHO, organisasi kesehatan dunia, Covid-19 menular melalui orang yang telah terinfeksi virus korona. Tetesan kecil dari hidung atau mulut saat seseorang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin dapat menyebarkan virus ini. Virus yang mendarat di sebuah benda, lalu benda itu tersentuh orang lain dan orang itu menyentuh mata, hidung atau mulut mereka. Virus korona bisa terhirup seseorang saat berdekatan dengan orang yang terinfeksi. Semua cara penularan menjadi mungkin di saat memikirkan bahwa virus itu makhluk tak kasat mata yang begitu kecil dan sampai saat ini jumlah orang yang terdeteksi terinfeksi telah jauh bertambah banyak.
Orang yang pertahanan tubuhnya baik bisa sembuh dengan memperhatikan kesehatannya. Jika ada yang pertahanan tubuhnya tidak cukup maka kematian akan mengintai. Maka dari itu diperlukan gaya hidup sehat, tidak panik, upaya pencegahan seperti memakai APD.
Beberapa negara di Eropa mulai memberlakukan isolasi negeri, penutupan perbatasan. Lockdown. Penduduk diminta tidak keluar rumah kecuali urusan penting. Toko, restoran,bar, sekolah tutup. Bahkan Mendagri Prancis menegaskan akan ada denda bagi yang melanggar aturan. Entah bagaimana Eropa saat ini menjadi titik tertinggi penularan virus korona.
Tenaga-tenaga medis mulai dikirimkan antar negara. Bantuan medis sangat diperlukan di tempat-tempat yang kasus terinfeksi dan kematian sedang tinggi. Negara yang belum memiliki peralatan medis mencukupi bahkan ada yang memberlakukan lockdown. Ini menyulitkan warganya untuk mengakses kebutuhan yang mereka perlukan selama lockdown.
Apakah Anda merasa membawa virus? Entah iya atau tidak, hati-hati membawa diri. Jaga kesehatan fisik, mental, ruh. Di balik kesulitan ada kemudahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H