[caption id="attachment_298794" align="aligncenter" width="439" caption="Peletakan "][/caption]
Sejak bisa menulis dan membaca, dari kecil sampai sekarang, tak terhitung berapa buku dan tulisan kita baca. Menulis dan membaca adalah budaya baik yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Di keseharian, kita membaca dan menulis. Sambil menulis kita juga belajar lagi tentang pennulisan yang baik. Pemakaian kata sederhana 'di' termasuk yang paling mudah dipelajari. Sebagai orang yang pernah menerima pelajaran Bahasa Indonesia dan akan terus memakai Bahasa Indonesia, bolehlah lagi kita ingat tentang pemakaian 'di'.
Mari kita baca dan mengingat sebentar. Paling mudah untuk mempelajari adalah sambil mempraktekkannya.
Pengalaman, laporan, karangan atau opini pernah kita tulis. Asyik menulis lama-lama mengerti penulisan yang sesuai aturan. Ingat ajaran dari sekolah yang bapak dan ibu saya ajarkan, termasuk dari guru sekolah.
Penulis artikel yang belum sempat mengeditnya, atau ia keasyikan menulis hingga lupa memperhatikannya, sering begitu saya pikir saat membaca tulisan-tulisan mereka. Pesan penulis tetap sampai dan alangkah baik penulisan tetap diperhatikan.
Penggunaan 'di' sering ada dalam bacaan, digunakan untuk kalimat pasif, dan bisa menunjukkan kata tempat. Membedakan pemakaian 'di' sangat mudah.
Pemakaian 'di' dirangkai dengan kata kerja.
Contohnya seperti : dialami, diketik, dimasukkan, disulam, ditulis, dirawat, dijaga, dipotong, dimasak, dilegalisir, dilihat, dijawab.
Dan masih banyak lagi.
Pemakaian 'di' dipisah dengan kata benda, menunjukkan arah atau tempat.