MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 GROGOL MENGGUNAKAN METODE STAR (SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI, DAN DAMPAK)
Disusun oleh: Ika Novitasari K, S.Pd.
No. UKG 201901306958
A. PENDAHULUAN Bentuk kesulitan membaca aksara Jawa yang dialami siswa adalah kesulitan membedakan huruf yang bentuknya hampir sama. Kesulitan tersebut ditunjukkan ketika siswa kebingungan membaca aksara Jawa. Hal itu karena siswa beranggapan bahwa huruf tersebut sama. Oleh karena itu diperlukan sebuah model pembelajaran, metode maupun media yang mampu meningkatkan semangat belajar, keaktifan dan minat belajar siswa.
B. PEMBAHASAN Dalam penyusunan Best Practice ini saya menggunakan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi dan Dampak) SITUASI Latar belakang permasalahan yang dihadapi yaitu kemampuan anak dalam mengenal aksara Jawa masih kurang dikarenakan model pembelajaran yang digunakan kurang menarik dan inovatif.
TANTANGAN Dari hasil penyebab permasalahan maka tantangan yang dihadapi guru adalah : Pemilihan model pembelajaran yang inovatif dan sesuai karakteristik materi pembelajaran dan karakteristik siswa. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan menarik perhatian siswa. AKSI Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru sesuai tantangan yang dihadapi antara lain : I.Media Pembelajaran Dalam pemilihan media pembelajaran, guru memperhatikan ketepatan jenis media, kesesuaian materi dan karakteristik anak. Media yang dipilih guru adalah media board game. Proses pembuatan media dimulai dari mempersiapkan materi pembelajaran untuk diaplikasikan pada alat permaianan edukatif. Kemudian guru merancang desain alat permainan. Dilanjutkan dengan proses pembuatan board game. II. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap aksara Jawa Strategi yang dilakukan guru dalam meningkatkan pemahaman siswa adalah dengan merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa. Proses pengembangan LKPD yang berpusat pada siswa dengan menentukan kegiatan pembelajaran yang bisa membuat siswa berpartisipasi aktif dalam seluruh rangkaian proses pembelajaran.
REFLEKSI Alat permainan edukatif yaitu board game, menunjukkan keefektifan dalam mengenalkan aksara Jawa pada siswa. Hal ini terlihat dari antusias dan kecepatan siswa dalam mengenal aksara Jawa. Siswa juga menjadi lebih aktif dalam menemukan aksara Jawa, pasangan dan sandangannya. Berdasarkan pengalaman praktik ini, penggunaan model pembelajaran project based learning (PjBL) dengan media board game sangat membantu anak untuk lebih mudah memahami pembelajaran menganalisis aksara Jawa.
DAMPAK Dampak dari aksi ini sangat efektif untuk mengatasi masalah pembelajaran yang terjadi, karena aksi pembelajaran yang saya lakukan menerapkan model project based learning (PjBL). Siswa berkelompok membuat proyek dengan media board game yang membuat siswa lebih aktif dan tertarik untuk belajar dan lebih mudah dalam mengenal aksara Jawa.
C. PENUTUP Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pembelajaran maca lan nulis aksara Jawa dengan model project based learning (PjBL) layak dijadikan praktik baik pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah. 2. Peserta didik lebih termotivasi dan fokus karena pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan. hal ini tidak lepas dari pemilihan model, metode dan media pembelajaran guru menjadi lebih variatif dan inovatif.
D. DAFTAR PUSTAKA Fatima, W. Q., Khairunisa, L., & Prihatminingtyas, B. (2020). Metode Pembelajaran Berbasis Game Untuk Meningkatkan Ketrampilan Membaca Dan Menulis Aksara Jawa. Inteligensi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(1), 17-22
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H