Mohon tunggu...
Ika NovitasariKusumaningrum
Ika NovitasariKusumaningrum Mohon Tunggu... Guru - SMPN 2 Grogol

Sangat suka jalan-jalan, piknik dan jajan makanan enak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Semangat Belajar Siswa dengan Pembelajaran Inovatif

2 Maret 2024   16:30 Diperbarui: 2 Maret 2024   16:36 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran Inovasi merupakan usaha untuk meningkatkan minat belajar siswa dengan cara yang kreatif dan menyenangkan sehingga siswa lebih cepat memahami materi yang diberikan. Pada era saat ini pembelajaran inovatif sangat dibutuhkan untuk membantu siswa dalam pemahaman materi pembelajaran. Jaman dahulu siswa hanya duduk diam dan mendengarkan guru menjelaskan (ceramah), siswa kurang aktif  untuk bertanya kepada gurunya, apakah diamnya siswa itu sudah paham ataukah sama sekali tidak paham dengan materi apa yang diberikan gurunya.

Jaman sekarang siswa lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain gadget. Siswa tidak peduli dengan tugas atau PR yang diberikan guru. Hal seperti ini tentunya menjadi sangat memprihatinkan. Kita sebagai guru harus mampu membuat inovasi pembelajaran yang menyenangkan untuk siswa. Bagaimana siswa semangat bersekolah dan aktif dalam pembelajaran.

Banyak model pembelajaran inovatif, antara lain :

1. Discovery Learning (belajar melalui penelusuran, penelitian, penemuan, pembuktian)

2. Pembelajaran Konstektual (mengaitakan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang dimiliki)

3. Pembelajaran Kolaboratif (belajar dalam tim/kelompok dengan tugas yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama)

4. Problem Based Learning (PBL) (menekankan pada proses pemecahan masalah)

5. Project Based Learning (menggunakan proyek sebagai media pembelajaran)

Dari beberapa contoh model pembelajaran diatas, model project based learning (PjBL) cocok digunakan untuk meningkatkan minat siswa dalam mempelajari Aksara Jawa. Aksara Jawa yang terkesan sulit dengan kerumitan bentuknya akan lebih mudah dipahami dengan model PjBL dimana siswa akan membuat proyek dengan menggunakan Aksara Jawa. Semakin sering siswa menulis dan menggunakan aksara Jawa maka akan semakin cepat siswa menghafal bentuk-bentuk dari aksara Jawa itu sendiri. Tidak hanya menulis pada buku, penggunaan media digital juga sangat berperan penting dalam meningkatkan minat belajar siswa. Beberapa aplikasi digital dibawah ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran inovatif :

  • Quizizz (permainan kuis interaktif)
  • Kahoot (membuat kelas digital)
  • Padlet (papan tuis daring)
  • Google Classroom (membuat kelas digital)
  • Keyboard aksara Jawa
  • LMS Canvas (membuat kelas digital)

Dengan banyaknya model pembelajaran inovatif yang dikembangkan saat ini diharapkan guru menerapkan dalam proses pembelajaran dikelas. Guru dapat memilih salah satu model pembelajaran inovatif dengan media inovasi yang sesuai dengan karakteristik siswa. Adapun manfaat dari pembelajaran inovatif, antara lain :

1. Mampu membuat siswa berpikir kritis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun