Mohon tunggu...
Nadia Ika Nur Karima
Nadia Ika Nur Karima Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi FIP

Seorang mahasiswi PGSD-UM semester 3

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Secarik Kata

31 Desember 2020   08:00 Diperbarui: 31 Desember 2020   08:02 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi, Lokasi: Panti Asuhan Petermas Malang

Bahagia adalah perasaan senang yang dialami oleh setiap orang. Bahagia itu memiliki banyak arti yang berbeda bagi setiap orang. Baik itu bahagia dengan apa yang mereka cita-citakan ataupun bahagia karena senang melihat orang lain berbahagia. Bahagia itu relatif. Bahagia itu sangat sederhana sekali. Karena yang mewahpun tidak selamanya membuat hidup seseorang bahagia.

Kondisi pandemi saat ini membuat setiap orang harus saling membantu sesama. Tolong-menolong dan berbagi bukan hanya mendatangkan pahala, melainkan mampu membahagiakan orang lain dan memberi banyak kebaikan bagi kita. Contohnya berbagi makanan, saling mengasihi satu sama lain dan sebagainya.

Banyak kegiatan yang bisa kita lakukan untuk membahagiakan diri sendiri maupun orang lain. Baik itu kita lakukan sendiri maupun bersama organisasi, komunitas, teman sekelas, orang tersayang, keluarga dan sebagainya. Dalam pandemi seperti sekarang ini banyak komunitas yang bergerak dibidang kemanusiaan baik itu pendidikan, sosial dan kesehatan. Tergabung dalam komunitas inilah yang mungkin menjadi kesempatan bagi kita untuk menuangkan jiwa, hati, tenaga dan pikiran demi kebahagiaan diri sendiri ataupun orang lain.

Pada semua daerah pasti ada yang namanya volunteer. Volunteer adalah seseorang yang sukarela menyediakan waktu dan kemampuannya untuk tujuan tertentu. Tiap relawan ini bisa bergabung pada komunitas yang diadakan pada setiap daerah. Tentunya di setiap daerah memiliki komunitas yang berbeda setiap bidangnya.

Di Malang, ada suatu komunitas sosial yang bergerak pada bidang pengabdian masyarakat. Namanya adalah Senyum Anak Nusantara yang biasa disingkat menjadi SAN. SAN bukan hanya berlokasi di Malang saja, melainkan sekarang SAN sudah menyebar ke seluruh pelosok Indonesia. SAN sendiri berpusat di Pare, Kediri. SAN didirikan oleh beberapa orang hebat yang memiliki jiwa sosial yang besar pada dunia per-volunteer-an yaitu Kak Ali bersama teman-temannya.

Pada waktu pandemi ini lebih tepatnya bulan Oktober kemarin, SAN Malang mengadakan kegiatan sosial di Panti Asuhan Petermas Malang. Kegiatan ini bernamakan Seribu Senyum Nusantara. Seribu Senyum Nusantara (SSN) bertujuan untuk mengembalikan rasa percaya diri dan kepedulian sesama manusia. Kegiatan ini mengajak para generasi penerus bangsa untuk berkontribusi dan berperan aktif dalam kegiatan kemanusiaan di sekitar kita.

Disini kita belajar untuk berbagi, memberi dan menyantuni anak-anak yatim piatu. Banyak hal yang kita dapatkan dari social project ini. Menebar senyuman dan berbagi sesama kepada anak-anak adalah hal yang terindah yang mungkin pernah dirasakan semua orang. Kebahagiaan yang terpancar dari wajah mereka mampu membius mata dan hati kami semua. Memberi ilmu dan pengalaman, menyantuni mereka, dan berbagi apapun yang kita punya mampu menggugah jiwa dan hati kami para volunteer.

Hal yang pernah saya ingat dan mungkin tidak akan pernah terlupakan adalah ketika ada anak bilang “Dari anak baik, untuk kakak yang baik”. Kalimat itu mampu membuat hati bergetar dan takjub seketika. Heran itulah yang saya rasakan, anak dengan umur yang terbilang masih kanak-kanak sudah bisa melontarkan kata-kata bermakna besar seperti itu. Nova, nama anak perempuan yang bilang itu tadi. Menurut saya, dia adalah sosok anak yang baik, cerdas, dan memiliki keinginan yang kuat. Waktu saya tanya, “Dek, nanti kalau sudah besar mau jadi apa?” Jawabnya “Aku mau jadi guru kak”. Dari situ saya menyimpulkan bahwa dia adalah calon sosok guru yang hebat kelak dikemudian hari.  

Bahagia, berbagi, memberi dan menyantuni adalah satu kesatuan yang mempunyai makna yang sangat berarti bagi sebagian orang. Saling berbagi, memberi, dan menyantuni tidak akan lengkap ketika kebahagiaan itu tidak menyelimuti ketiganya. Berbagi sesuatu baik itu dalam bentuk uang, makanan, atau benda yang sederhanapun akan sangat berarti bagi orang yang kita beri. Pelajaran yang bisa saya dapatkan dari kegiatan ini adalah jangan pernah berhenti menjadi orang baik. Orang baik tidak akan merugi di kemudian hari. Dan dengan saling mengasihi satu sama lain itu menunjukkan bahwa kita peduli dan cinta kepada orang tersebut.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun