Bonus demografi adalah kondisi dimana jumlah penduduk produktif lebih besar dibandingkan penduduk yang tidak produktif. Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045. Hal ini kemungkinan terjadi karena ledakan kelahiran yang diperkirakan membludak pada tahun ini dan tahun 2021 karena situasi pandemi ini menjadi hal yang perlu diberikan perhatian khusus. Bayi lahir pada tahun tersebut akan menjadi penduduk berusia produktif pada 2045 mendatang. Â (Dikutip dari indonesiabaik.id)
Di era bonus demografi akan membuka lebih banyak Lapangan pekerjaan. Bonus demografi dapat berdampak signifikan terhadap kesempatan kerja di suatu negara. Inilah bagaimana hal itu dapat mempengaruhi lapangan kerja yakni Peningkatan populasi kerja merupakan Bonus demografi yang ditandai dengan populasi usia kerja yang lebih besar relatif terhadap populasi pengangguran. Â Hal ini menyebabkan peningkatan angkatan kerja yang menciptakan lebih banyak lapangan kerja. Â Bonus demografi juga sering bertepatan dengan periode struktur usia yang menguntungkan, di mana terdapat proporsi individu muda dan produktif yang lebih tinggi dalam populasi. Â Hal ini dapat menghasilkan peningkatan produktivitas dan efisiensi tenaga kerja, yang mengarah pada penciptaan lapangan kerja lebih banyak. Â Dengan populasi usia kerja yang lebih besar, terdapat potensi yang lebih besar untuk kewirausahaan dan inovasi. Individu yang lebih muda lebih mungkin untuk memulai bisnis mereka sendiri, berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Â Bonus demografi memberikan peluang bagi negara-negara untuk berinvestasi dalam program pendidikan, pengembangan keterampilan dan membuka lapangan pekerjaan sendiri. Â Hal ini dapat meningkatkan daya tenaga kerja dan menciptakan kumpulan tenaga kerja yang lebih terampil, menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja. Â Bonus demografi dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran karena meningkatnya angkatan kerja menyerap lebih banyak pencari kerja. Â Hal ini dapat menyebabkan penurunan pengangguran dan peningkatan tingkat pekerjaan secara keseluruhan.Â
Sustainable Development Goals (SDGs) Â memiliki tujuan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua.Â
Selain itu didalam bonus demografi merupakan satu kesatuan untuk menciptakan SDGs. Terdapat 4 sebab,Â
Yang pertama, pada Bonus Demografi ini merupakan faktor kunci dalam mencapai SDGs, terkhusus dalam negara berkembang.Â
Yang kedua, bonus demografis dapat membantu negara mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif, yang merupakan salah satu tujuan utama SDGs.
Yang ketiga, Investasi dalam keluarga berencana dan pendidikan dapat menurunkan tingkat kesuburan, yang dapat menciptakan potensi bonus demografi.Â
Yang keempat, Bonus demografis dapat dimanfaatkan untuk mencapai SDGs dengan berinvestasi di bidang kesehatan, pendidikan, dan kesempatan kerja bagi kaum muda.
Dengan demikian ditarik kesimpulan, bahwasanya bonus demografi adalah konsep penting untuk mencapai SDG, karena dapat membantu negara-negara mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif dengan berinvestasi di bidang kesehatan, pendidikan, dan kesempatan kerja bagi kaum muda, serta mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dan anak perempuan.Â
Jika bonus demografi ini dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah, kondisi ini akan menjadi modal penting untuk membangun untuk menuju 100 tahun Indonesia merdeka pada 2045. Namun, jika tidak dikelola dengan baik dapat menjadi boomerang dan malah menjadi beban bagi negara.Â
Referensi: