UAS Public Speaking Dr. Geofakta Razali
Halo semuanya, perkenalkan saya Ika Rosmawati, biasa  dipanggil ika. Saat ini kegiatan saya selain sebagai ASN di salah satu instansi pemerintah, saya juga seorang mahasiswi di salah satu kampus di Jakarta.
Saya ingin sedikit berbagi cerita saya mengenai pengalaman tampil dan berbicara di depan umum. Untuk beberapa waktu selama sekolah, kuliah atau di tempat kerja kita pasti pernah diminta maju presentasi untuk perkenalan diri, bercerita mengenai pengalaman, menyampaikan materi, dan lain sebagainya. Satu waktu saya diminta untuk berbicara di depan forum kantor untuk sharing informasi dan menjelaskan mengenai apa saja yang saya pelajari selama pendidikan 7 minggu di Singapura. Perasaan panik, rasa khawatir dan takut berbicara didepan umum membuat saya semakin gugup dan tidak percaya diri untuk berbicara, bercerita dan menjelaskan di depan umum. Namun saya pun tidak bisa menolak dan harus tetap tampil untuk menyampaikannya di depan umum. Dengan rasa gugup dan suara gemetar saya mulai bercerita dan menyampaikan mengenai pengalaman dan pelajaran yang saya terima selama pendidikan. Awalnya saya merasa sangat canggung karena semua mata tertuju pada diri saya, saya berbicara dengan sangat cepat dengan suara sedikit bergetar yang mungkin dirasakan juga oleh teman-teman dan pimpinan dalam penyampaian yang saya ucapkan. Tanpa saya sadari, tangan saya bergetar karena respon rasa takut dan gugup dari tubuh yang saya rasakan. Ya itulah sedikit cerita saya dalam public speaking yang mungkin juga pernah dialami orang lain dengan cerita yang berbeda tentunya.
Saya menyadari kekurangan yang saya miliki, kemampuan dalam public speaking tidak serta merta bisa muncul begitu saja. Saya memanglah seorang yang memiliki kekurangan, namun saya juga seorang yang mau belajar untuk memperbaiki kesalahan. Karena tidak semua orang mampu berbicara dengan baik di depan publik. Namun apakah itu berarti kemampuan public speaking tidak bisa dilatih ? Jawabannya adalah BISA. Sangat bisa. Yuk mari kita sama-sama belajar.
Dalam proses belajar, ada beberapa hal yang saya pelajari dari pengalaman public speaking saya sebelumnya, yang pertama adalah agar kita berusaha untuk tidak panik dan tetap tenang, karena nantinya akan berpengaruh pada tempo bicara dan juga intonasi suara, sehingga kita perlu mengatur pernafasan serileks mungkin sebelum tampil. Yang kedua seringkali kita panik berbicara di depan publik karena takut melakukan kesalahan, sehingga kita perlu memahami dan mempersiapkan apa yang ingin disampaikan dan jangan takut salah. Jika dirasa perlu, maka buatlah catatan kecil berisi poin-poin penting yang ingin disampaikan. Yang ketiga, terkadang audiens tidak paham dengan apa yang kita sampaikan karena alur dan bahasa yang kita gunakan tidak jelas atau berantakan, sehingga kita perlu membuat atau memilih kata yang mudah dipahami dengan artikulasi yang jelas. Yang keempat yakni sering-sering latihan berbicara, baik di depan cermin maupun latihan berbicara dengan orang lain agar kita terbiasa.Â
Secara sederhana public speaking adalah cara berbicara didepan khalayak umum yang sangat menuntut kelancaran berbicara, kontrol emosi, pemilihan kata, dan nada bicara. Lebih dari itu, public speaking juga menuntut kemampuan untuk mengendalikan suasana, dan juga penguasaan bahan yang dibicarakan. Karena itu seseorang yang menjadi sumber komunikasi publik atau pembicara dalam konteks publik speaking haruslah memiliki kredibilitas yang baik. Kredibilitas adalah kualitas, kapasitas dan kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan.
Selama saya mempelajari mengenai public speaking, membuat saya menjadi lebih percaya diri, lebih aktif, lebih berani dalam berbicara dan menyampaikan pendapat dalam forum kantor dan terlebih membuat lawan bicara paham dengan yang kita sampaikan. Kemampuan public speaking yang baik akan membuat kita mampu menyampaikan gagasan yang ada di kepala kita secara terstruktur, bahkan berkesan di hati audiens.
Kemampuan berbicara di depan publik saat ini menjadi sebuah kebutuhan bagi setiap individu. Berbicara didepan publik (Public speaking) menjadi bekal yang harus dimiliki setiap orang saat ini khususnya bagi saya seorang mahasiswi dan ASN yang harus berperan aktif sebagai agen perubahan dilingkungan sekitar.
Sekian, sedikit cerita dari saya. Semoga dapat bermanfaat. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H