Saat ditanya berapa banyak yang sudah diselamatkan, sering David mengaku tidaklah banyak. Menurutnya yang terpenting adalah prinsipnya untuk membantu.Â
Sedangkan untuk menambah penghasilan masyarakat, David dan masyarakat mengisi waktu di malam harinya dengan mencari kepiting bakau sebagai kegiatan sampingan. Hasilnya ternyata lumayan banyak dan bisa dijual.
"Hasilnya sudah nampak dapat belanja harian sesuai dengan kerja mereka, bayar dari hasil kegiatan," terang DavidÂ
Selain kepiting, para pemuda di ANDESPIN Deep West Sumatra juga mendapatkan penghasilan tidak langsung dari dana CSR perusahaan. Misanya jika ada perusahaan memiliki CSR menanam mangrove, maka para pemuda dari ANDESPIN Deep West Sumatra yang menyiapkan bibitnya.Â
Desa Sungai Pinang sendiri saat sebelum tahun 2017 dulu, sebetulnya masih dikategorikan sebagai desa. David mengaku desanya saat itu sulit untuk dijangkau baik itu dari akses laut maupun darat.
Semuanya berubah sejak tahun 2015, sejak Presiden Jokowi menjadikan kawasan Mandeh sebagai kawasan wisata bahari. Pada tahun 2017, jalan sudah membaik sehingga akses jalan dari luar menuju ke desanya sudah mulai dimudahkan.
"Pesisirnya indah banget. Jadi objek wisata," aku David yang juga mengaku rumahnya berhadapan dengan ombak.Â
Desa tempat David tinggal sebetulnya cukup dekat dengan daerah Kota Padang. Sayangnya, desa yang dulunnya sangat bersih, sekarang ini tidak sebagus dulu karena adanya pengaruh dari kedatangan wisatawan.
Tantangan yang Dihadapi David dan ANDESPIN Deep West Sumatra
Dalam setiap gerakan, masalah dan hambatan memang terkadang kerap ada. Itu juga yang dirasakan David dan kawan-kawannya di ANDESPIN Deep West Sumatra. Uniknya, hambatan tersebut bukanlah karena penolakan atau cibiran masyarakat seperti kebanyakan yang dihadapi kegiatan semacam ini.