Mohon tunggu...
Ika Maya Susanti
Ika Maya Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas dan pemilik blog https://www.blogimsusanti.com

Lulusan Pendidikan Ekonomi. Pernah menjadi reporter, dosen, dan guru untuk tingkat PAUD, SD, dan SMA. Saat ini menekuni dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Vitamin C yang Perlu Dihindari

2 Januari 2023   15:50 Diperbarui: 2 Januari 2023   16:35 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: screenshoot TikTok

Siapa yang suka menyimak konten-kontennya dokter Hans di TikTok? Nah, saya salah satunya. Di profl TikToknya, beliau menuliskan statusnya sebagai seorang dokter dan nutritionist, healthy cook founder, Consultation and Online Coaching. 

Tak hanya karena wajah gantengnya yang mirip orang Jepang dan menjadi pemikat dari konten-konten dr Hans. Lewat akunnya @itshanspra, ia suka berbagi banyak konten kesehatan bahkan yang berbau medis, namun dengan cara menjelaskan yang sangat lengkap. 

Kebanyakan komentar yang tertulis di setiap videonya, selalu mengaku merasa jelas atas penjelasan dr Hans. Padahal hampir di setiap videonya selalu berdurasi panjang. Meski demikian, banyak dari TikTokers yang rela menamatkan penjelasannya hingga akhir video dan terpuaskan dengan penjelasan beliau. 

Nah, salah satu video yang menurut saya menarik adalah tentang Vitamin C yang perlu dihindari. Saya sendiri awalnya cukup terkejut. Bagaimana bisa ada Vitamin C tapi kok sebaiknya tidak dikonsumsi. 

Vitamin dengan Segudang Manfaat

Selama ini banyak orang tahu kalau Vitamin C memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Misalnya untuk menjaga imunitas. Alasannya, karena sel darah putih dalam tubuh kita membutuhkan vitamin C. Untuk itulah jika terserang flu, banyak orang memilih menurunkan gejala flu tersebut dengan mengonsumsi Vitamin C.

Sumber foto: Pixabay
Sumber foto: Pixabay

Manfaat Vitamin C yang lainnya adalah untuk membentuk jaringan ikat yaitu kolagen. Menurut dr Hans, kolagen merupakan salah satu jaringan ikat yang paling banyak dalam tubuh kita. 

Belum lagi manfaat Vitamin C yang berguna untuk menjaga pembuluh darah serta antioksidan. Kesemua manfaat tersebut sangat tergantung dari asupan Vitamin C yang masuk dalam tubuh kita. 

Nyatanya, tidak semua manfaat Vitamin C tersebut bisa kita dapatkan usai mengkonsumsi Vitamin C. Karena itulah dalam kontennya tersebut, dr Hans menerangkan Vitamin C seperti apa yang sebaiknya harus kita hindari.

Vitamin C yang Sebaiknya tidak Dikonsumsi

Ternyata, Vitamin C yang dimaksud oleh dr Hans tersebut adalah Vitamin C sintetis.  Jadi jika kebanyakan dari kita selama ini mengenal Vitamin C saja, ternyata ada juga Vitamin C yang sintetis dan yang alami. Dan kedua Vitamin C ini berbeda kandungan zatnya.

Vitamin C yang sintetis hanya mengandung Asam Askorbat. Atau yang dalam bahasa Inggrisnya yaitu Ascorbic Acid. 

Sedangkan Vitamin C yang alami berbentuk yang kompleks. Biasanya kita mendapatkan Vitamin C alami ini dari sayuran, buah, dan makanan alami lainnya.

Vitamin C yang alami dan yang sintetetis ini menurut beberapa jurnal penelitian, punya tingkat dan kemampuan penyerapan yang sama dalam tubuh. Namun aslinya menurut dr Hans, tidak sama.

Alasannya, karena Asam Askorbat yang merupakan satu-satunya yang terkandung dalam Vitamin C sintetis, sebetulnya hanyalah salah satu dari kandungan Vitamin C alami. 

Vitamin C alami berbentuk kompleks, yang terdiri dari Vitamin P, Vitamin J, vitamin K, Copper atau Tembaga, dan Enzim Tirosinase. Ada yang merasa asing dengn Vitamin P dan J? Nah, saya pun juga bingung waktu menyimak video dr Hans.

Penjelasannya, Vitamin P sering juga disebut Bioflavonoid. P sendiri singkatan dari Permeability. Tugas dari Vitamin P sendiri adalah menjaga permeabilitas pembuluh darah.

Sementara itu, Vitamin J berfungsi untuk meningkatkan kapasitas oksigen di paru-paru. 

Vitamin K berperan untuk menjaga pembekuan darah. Dan Copper adalah salah satu mineral yang bisa meningkatkan aktivasi Vitamin C. Itulah penjelasan lainnya dari kandungan Vitamin C alami.

Lantas jika kita berpikir Vitamin C justru mengandung antioksidan, nyatanya hal tersebut tidak bisa kita dapatkan dalam Vitamin C Sintetis. Menurut dr Hans, Vitamin C Sintetis ternyata justru tidak bersifat antiosidan. Melainkan, justru bersifat prooksidan. 

Padahal tujuan kebanyakan orang mengonsumsi Vitamin C adalah untuk mendapatkan zat antioksidan. Zat ini sangat bermanfaat untuk melawan radikal bebas. 

Sedangkan yang dimaksud prooksidan adalah kemampuan yang bisa meningkatkan stres-oksidatif dalam tubuh kita. Dan ini bisa menyebabkan peradangan terutama di pembuluh darah atau bagian tubuh yang lain. 

Bahayanya Vitamin C Tinggi Kadar Gula

Dari penjelasan tadi, bisa disimpulkan bahwa dr Hans berpesan agar kita sebaiknya menghindari vitamin C yang sintetis. Karena Vitamin C ini hanya mengandung asam askorbat. 

Ia pun berpesan untuk menghindari vitamin C yang tinggi gula. Ini dikarenakan struktur kimia Vitamin C dan glukosa atau gula itu sangat mirip. 

Sementara itu di tubuh kita, ada reseptor yang bisa jadi malah memilih untuk menyerap gula dari pada Vitamin C. Efeknya, malah bisa menuju ke masalah metabolik. 

Dan parahnya, kita malah tetap kekurangan Vitamin C. Tentunya lucu kan kalau konsumsi Vitamin C tapi kok malah tidak dapat Vitamin C. 

Setelah menyimak penjelasan tersebut, jangan terburu-buru lho ya untuk langsung menghakimi bahwa semua yang tidak alami dan mengatakan kalau mengandung Vitamin C itu tidak baik bagi tubuh kita. Misalnya mulai dari suplemen, minuman, makanan, atau segala yang tidak langsung berasa dari buah, sayur, atau makanan dari alam lainnya. 

Karena dalam komentar TikToknya, dr Hans mengatakan, sebetulnya ya ada kok suplemen Vitamin C yang memiliki kandungan komplek. Tidak hanya mengandung Asam Askorbat. Tapi ya itu, harganya biasanya mahal!

Jadi, yuk cek kandungan Vitamin C yang kita konsumsi dari suplemen, minuman kesehatan, atau yang lainnya. Apakah hanya ada Asam Askorbat, atau tidak ya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun