Mohon tunggu...
Ika Maya Susanti
Ika Maya Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas dan pemilik blog https://www.blogimsusanti.com

Lulusan Pendidikan Ekonomi. Pernah menjadi reporter, dosen, dan guru untuk tingkat PAUD, SD, dan SMA. Saat ini menekuni dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Memilih Menikah atau Karir

25 Mei 2022   11:30 Diperbarui: 25 Mei 2022   11:37 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: magnetme - Pixabay

Belum lagi jika seorang wanita menikah, mungkin menjadi lebih sering mengajukan izin keluar kantor untuk keperluan anak atau yang lainnya. Sehingga, produktivitas wanita itu pun dirasa menjadi kurang optimal.

Hal inilah yang disoroti, seolah-olah wanita karir yang menikah menjadi lebih berkurang kecerdasannya. Padahal sebenarnya tidak seperti itu, karena memang konsentrasi akan menjadi terbagi-bagi.

Biasanya jika wanita karir bisa berpikir penuh hanya untuk karir dan pekerjaaannya, kini menjadi terbagi-bagi. Wanita karir yang telah menikah harus membagi perhatiannya menjadi tiga bagian yaitu antara karir, suami, dan anak. 

Belum lagi jika ia telah memiliki anak lebih dari satu orang. Konsentrasinya pun harus terserap untuk memikirkan keperluan atau kebutuhan rumah tangganya yang lain.

Tapi dalam hal ini, keprofesionalitasan wanita karir yang telah menikah dalam bekerja tetap harus dipertahankan. Karena selain tetap dapat berkarir di pekerjaannya, ia juga harus mampu membagi-bagi peran. Untuk itulah diperlukan selain konsentrasi yang cukup tinggi juga perencanaan yang baik agar tetap eksis di dalam karirnya.

Harus Tetap Pacu Diri

Bagi seorang wanita karir yang telah berumah tangga, ia mungkin akan kehilangan kesempatan-kesempatan tertentu. Misalnya, kesempatan untuk mendapatkan pendidikan ke luar negeri dalam waktu yang cukup lama. Wanita karir ini perlu mendapat persetujuan keluarga yang ditinggalkan. Namun lain lagi jika semua mendukung.

Kemudian untuk posisi tertentu, mungkin saja wanita karir yang telah menikah tidak diberi kesempatan karena membutuhkan produktifitas kerja yang tinggi. Karena untuk wanita yang sudah beberapa kali melahirkan tentu saja ada penurunan secara fisik dan kegesitan mulai berkurang.

Namun jika wanita tersebut ingin karirnya tetap naik atau paling tidak karirnya tidak menurun, maka ia harus tetap memacu diri untuk melatih dirinya tetap optimal dan maksimal. Apalagi seperti sebelum keadaan memiliki anak. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun