Mohon tunggu...
Ika Maya Susanti
Ika Maya Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas dan pemilik blog https://www.blogimsusanti.com

Lulusan Pendidikan Ekonomi. Pernah menjadi reporter, dosen, dan guru untuk tingkat PAUD, SD, dan SMA. Saat ini menekuni dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tak Selamanya Terlihat Muda Itu Menyenangkan

22 Mei 2022   09:00 Diperbarui: 22 Mei 2022   09:05 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: koleksi pribadi saat menjadi guru di Kalimantan Selatan

Apalagi, penampilan kami waktu itu memang sering ke mana-mana dengan tas ransel a la anak sekolahan di punggung, dan wajah polos yang jauh dari sentuhan make up. 

Nada komentar yang kami terima bisa seperti ini nih, "Wah hebat ya, baru lulus SMA saja sudah bisa jadi reporter!" 

Sedih! Padahal kami bertiga sudah melewati masa kuliah hingga empat tahun lamanya setelah lulus SMA. Umur pun sudah sekitaran seperempat abad.

Tapi dari sekian kejadian dianggap anak masih remaja, pengalaman paling tidak mengenakkan adalah ketika saya harus diomeli seorang bapak-bapak yang merupakan supir angkutan umum, yang saat itu saya naiki mobilnya untuk urusan liputan. 

Kala itu saya memang sedang naik di saat yang tidak tepat. Karena, sang pengemudi sedang asyik-asyiknya membahas masalah kenakalan remaja dengan seorang ibu-ibu dan seorang bapak-bapak yang juga menjadi penumpang bersama saya di dalam mobil tersebut.

"Iya, anak sekolah zaman sekarang ini memang ada-ada saja kelakuannya. Pulang sekolah pun bukannya langsung pulang ke rumah, eh... malah jalan-jalan ke mall," cerocos sopir angkot yang mengobrol dengan penumpang di belakangnya.

Sampai di situ saya masih cuek. Tapi sewaktu nadanya tinggi dan menghardik dengan kata-kata, "Ini lagi misalnya! Hei, kamu itu kalau pulang sekolah ya pulang dulu. Tak kasihan kamu dengan ibumu yang menunggu di rumah, heh?!" membuat saya pun jadi celingukan. 

Beberapa detik, saya masih setengah sadar. Karena waktu si bapak berujar tadi, saya sedang berpikir tentang rencana peliputan setelah itu. 

Namun kemudian, saya jadi kebingungan ketika si Bapak berkali-kali mengeluarkan nada menghardik dan saya tidak menemukan sosok tepat yang sedang jadi sasarannya. 

Saat saya sadar bapak sopir angkot sedang menatap saya dengan wajah tak suka, dengan ekspresi tidak bersalah, ya saya hanya bisa bertanya, "Ada apa, ya Pak?"

"Iya, kamu! Kamu itu kalau pulang sekolah ya langsung pulang dulu. Nah, kamu mau jalan-jalan dulu kan ke mall?" tuduh bapak sopir angkot masih belum menurunkan nada suaranya untuk menghardik saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun