Susah memang jika ketika diremehkan oleh lingkungan tempat kerja kita sendiri atau menjadi anak bawang di kantor. Bila ada proyek atau tanggung jawab kerja baru, kita tidak diperhitungkan untuk dapat membuktikan kemampuan kita. Bahkan ketika kita sudah mampu membuat sebuah prestasi kerja, kemampuan kita masih dirasa belumlah apa-apa. Sulit bukan jika menghadapi kondisi seperti ini?
Ada beberapa hal memang yang membuat seseorang diremehkan oleh lingkungan kerjanya. Bisa karena dirasa kurang atau memang tidak mampu mengerjakan tugas, dirasa belum maksimal kemampuannya, atau mungkin memang karena ketika diserahi tugas dan masukan, ia meremehkan hal tersebut.
Memang ada orang yang ketika diberi masukan, akhirnya mau berubah. Tapi ada juga yang tidak mau berubah. Bisa jadi karena ia memang lebih senior.
Jika memang itu menyangkut orang yang lebih senior dari kita, ajak saja berkomunikasi namun pada saat yang tepat. Misalnya di kala sedang bersantai.
Menjadi orang yang baru di lingkungan kerja yang baru pun terkadang membuat posisi orang tersebut diremehkan dalam lingkungan kerja. Bisa jadi, ini karena kemampuan kita sebagai orang baru yang belum diakui dan diketahui oleh lingkungan kerja tersebut.
Tentunya sebagai orang baru untuk menghadapi hal tersebut perlu melakukan adaptasi. Selain itu, perluaslah hubungan kerja dengan mencoba mengajak rekan kerja yang bisa diajak bekerja sama.
Ini bisa dilakukan dengan mencoba membantu tanggung jawab rekan kerja lain yang dirasa bisa dibantu apabila ia mengalami kesulitan.Â
Meskipun terkadang, ada juga rekan kerja lainnya yang justru merasa kita telah melangkahi wewenang atau otoritas kerja orang lain. Jujur saja bilang kalau kita sebetulnya ingin belajar dan dibantu jika mengalami kesulitan. Intinya pada komunikasi.
Sebagai perumpamaan, orang yang diremehkan dalam lingkungan kerjanya itu seperti air yang ditekan dengan gayung. Makin ditekan, air tersebut makin mengeluarkan tekanan yang besar.