Mohon tunggu...
Ika Maya Susanti
Ika Maya Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas dan pemilik blog https://www.blogimsusanti.com

Lulusan Pendidikan Ekonomi. Pernah menjadi reporter, dosen, dan guru untuk tingkat PAUD, SD, dan SMA. Saat ini menekuni dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menyelamatkan Uang Amplop Lebaran Si Kecil

7 Mei 2022   09:00 Diperbarui: 7 Mei 2022   09:01 3126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Idul Fitri biasanya menjadi momen bagi banyak orang untuk memberi uang amplop pada anak-anak. Sepertinya hal ini hampir menjadi tradisi orang dewasa untuk memberi selembar atau beberapa lembar uang ke anak kecil. Bisa itu saudara atau anak tetangga. Biasanya uang tersebut menjadi pemberian alternatif selain memberikan baju lebaran.

Nah, meski si kecil apalagi masih bayi itu tidak mengenal uang, tetap saja, itu rezeki dia lho ya! Sudah bisa menebak kan arah pembicaraan saya? Hehe, maksudnya, meski bayi sekalipun, meski ia anak kecil yang belum tahu nilai uang, tetap saja kalau dia dapat uang ya itu rezeki dia.

Ehm, namun seringnya, rezeki si kecil ini kemudian kebanyakan dipakai sama orang tuanya sendir!. Alasannya sering karena hal-hal seperti ini, "Ah, dia kan masih anak kecil. Mana ngerti uang?" Atau, "Lha, ini juga yang dibeliin kebutuhan buat dia juga, kan!"

Sementara itu bagi anak-anak yang sudah mengerti nilai uang, karena merasa itu haknya, uang amplop lebaran itu pun lalu menguap jadi ajang konsumtif. Untuk membeli jajan atau mainan. Padahal tak jarang orang dewasa yang memberikannya sudah berpesan, "Ditabung ya!"

Padahal jika dikumpulkan, uang yang didapat si kecil itu seringnya jumlahnya bisa lumayan lho. Tapi sayangnya, uang itu cepat menguap begitu saja tanpa arti. 

Fenomena yang sering saya ketahui dan bahkan saya alami sejak kecil itu membuat saya berpikir, "Ah, seharusnya uang itu lebih bisa berarti, yah". 

Karena itu, saya jadi terpikir solusi untuk mengatasi fenomena konsumtif uang amplop si kecil.

Ajak Bicara Si Kecil Sebelum Lebaran

Untuk anak yang sudah besar dan bisa diajak komunikasi, ajak ia berkomitmen tentang uang amplop lebaran tersebut. Sebetulnya, hal ini jurus komunikasi secara umum pada anak kecil. Karena anak kecil yang terbiasa diajak komunikasi tentang komitmen, biasanya juga akan menjaga komitmennya. 

Di momen tersebut, ajak ia berjanji bahwa uang yang ia dapat harus ada yang ditabung. Tentunya, namanya juga anak kecil, jika disuruh menabung semua uang yang ia dapat, sepertinya juga akan sulit. 

Langkah ini bisa sebagai jurus pembelajaran tentang menabung atau menghargai uang bagi si kecil.

Sediakan Tempat Khusus

Walaupun itu bayi atau anak yang sudah besar, sediakanlah tempat khusus untuk si kecil meletakkan uang yang diterimanya. Terkadang, kebanyakan orang dewasa suka menyelipkan uang di saku celana anak. 

Dari pada uangnya bejubel, berantakan, lebih baik uang itu segera dirapikan dan disimpan ke dalam sebuah wadah khusus. Bisa jadi wadah yang digunakan itu adalah dompet kecil khusus untuk anak.

Segera Ditabung

Seusai lebaran atau sesampainya di rumah, uang yang didapat lebih baik segera ditabung. Jika si kecil sudah memiliki celengan, amankan saja uangnya ke dalam sana. Atau jika ia sudah punya tabungan, uang tersebut juga bisa disimpan ke dalam rekening pribadinya saat operasional bank sudah buka atau lewat ATM setor tunai. 

Nah, bagaimana jika tidak ada keduanya? Bisa sih dititipkan ke orang tua. Asalkan, orang tua ingat jika itu uang si kecil yang dititipkan untuk kemudian ditabung. Bukan serta merta jadi milik orang tuanya.

Buat Rekening Tabungan Sendiri

Ada yang tahu film Ipin Upin yang ceritanya tentang mereka berdua yang memiliki rekening tabungan? Saya terkesan dengan bagaimana pembuat cerita serial tersebut ingin mengedukasi tentang pentingnya menabung. 

Langkah membuatkan rekening untuk si kecil ini pun juga bisa kita tiru. Uang amplop milik mereka bisa ditabungkan di sana. Seusai lebaran, rekening itu bisa digunakan para orang tua untuk menyimpan dana cadangan, berjaga-jaga, atau dana masa depan anak.

Oke, itu tadi tips mengatur keuangan untuk si kecil. Langkah mengedukasi mereka untuk sadar arti penting uang dan menabung pun bisa kita lakukan dalam momen lebaran. 

Dan buat para orang tua, yuk kita juga belajar tentang bijak dan sadar tentang seluk beluk keuangan. Karena anak yang sadar tentang arti penting mengelola keuangan juga berasal dari kebiasaan orang tuanya.

Nah, caranya banyak lho. Nggak perlu juga sampai harus jadi ahli keuangan dulu. Misalnya, kita bisa sering main ke Cermati.com. Situs yang satu itu bisa bikin kita cermat dalam berfinansial. Kita bisa menemukan berbagai artikel seputar kartu kredit, pinjaman, simpanan, sampai artikel lainnya yang dikemas dengan gaya ringan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun