Mohon tunggu...
Ika Maya Susanti
Ika Maya Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas dan pemilik blog https://www.blogimsusanti.com

Lulusan Pendidikan Ekonomi. Pernah menjadi reporter, dosen, dan guru untuk tingkat PAUD, SD, dan SMA. Saat ini menekuni dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Balada Amplop untuk Reporter

21 Februari 2022   12:00 Diperbarui: 23 Februari 2022   13:45 1318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Mendapat amplop yang berisi uang. (Foto: KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO)

Bagi idealisme seorang jurnalis, amplop itu ibarat barang haram yang tidak boleh disentuh.

Karena biasanya, amplop jadi simbol maksud dari narasumber agar reporter membuat berita sesuai dengan keinginannya. Ujung-ujungnya, berita berpihak ke narasumber yang memberikan amplop tersebut.

Amplop yang mana sih? Ya, tentu lah maksudnya amplop yang ada isinya uang.

Tapi kalau amplop itu isinya undangan pernikahan, tentu jadinya kitanya yang harus mengeluarkan uang. *eh!

Lepas dari itu, saya sendiri ketika menjadi reporter, sangat mengamini jika amplop memang tidak baik untuk kesehatan tubuh, jiwa, dan raga, apalagi menurut keyakinan agama saya! Hehehe...

Nah, saya pernah tuh punya pengalaman perdana dapat amplop dari narasumber, lalu saya menerimanya!

Uniknya, perkenalan saya dengan amplop pertama kali terjadi dengan versi yang benar-benar lugu! Ceritanya terjadi ketika saya masih menempuh masa pelatihan.

Waktu itu, saya dan rekan saya Zuhri meliput ke seorang narasumber, lalu pulang dengan masing-masing membawa sebuah amplop berwarna putih hasil pemberian sang narasumber.

Naifnya kami waktu itu, kami terima saja karena berpikir pastilah amplop itu berisi undangan untuk acara yang diadakan si narasumber.

Saya dan Zuhri sampai memuji si bapak narasumber. Baik banget ya orangnya, itu yang ada di pikiran kami.

Soalnya baru kenal, baru wawancara, eh, kita dapat undangan untuk meliput acara lain lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun