Mohon tunggu...
Ika Maya Susanti
Ika Maya Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas dan pemilik blog https://www.blogimsusanti.com

Lulusan Pendidikan Ekonomi. Pernah menjadi reporter, dosen, dan guru untuk tingkat PAUD, SD, dan SMA. Saat ini menekuni dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Kenangan di Balik Topeng Barongsai

2 Februari 2022   11:30 Diperbarui: 5 Februari 2022   00:45 1970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: iStock via Canva

"Creng dung dung creng..."

Sambil berjalan hendak menuju eskalator turun, aku menatap ke arah suara yang berada di bawah sana. Sekelompok anak yang kelihatannya seumuran denganku terlihat asik bermain barongsai. 

Ada sebuah toko penjualan hp di mall tersebut yang baru buka. Sebagai tradisi orang Tionghoa, biasanya mereka akan mendatangkan barongsai untuk memberikan keselamatan dan hoki atau keburuntungan bagi usahanya kelak.

Sesosok barongsai yang kulihat itupun tampak meliuk-liukkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri. Matanya yang genit mengerjap-erjap pada kepalanya yang bergoyang patah-patah.

Namun kepala barongsai seketika berhenti menatapku. Seakan satu hati, mata kami beradu beberapa detik dengan hentakan pelan yang seketika memberhentikan mata kami berdua untuk berkedip. 

Tetapi bagian kaki barongsai yang terus bergerak membuat kepala barongsai segera kembali menari lincah ditingkahi tambur, simbal, dan kenong yang terus dibunyikan. Aku tersentak tersadar dan kembali berjalan meski masih melangkah perlahan.

"Ayolah Mei Hua, udah malam banget nih. Aku masih belum ngerjain PR Kimia," Ling Ling menarik tanganku untuk bergegas.

Dan aku terus berlalu dengan kepala yang terus memutar memori. Dulu... beberapa tahun yang lalu, ada sebuah cerita yang masih terselip dalam benakku tentang barongsai.

Kalau ditanya kapan seseorang punya cinta pertama, pastinya kebanyakan akan menjawab waktu SMP. Itu juga yang aku alami. Cinta pertamaku jatuh pada teman sekelas sewaktu aku duduk di kelas satu SMP.

Namanya A Seng. Sama denganku, ia juga seorang Tionghoa. Ah jika kalian tahu, bahkan hampir separuh dari isi kelasku adalah orang Tionghoa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun