Dan setelah berada di titik karir direktur detik.com, Sapto malah melepaskan posisi tersebut ketika detik.com dibeli oleh CT-corp tahun 2011.
Selanjutnya Sapto mencoba peruntungan di bisnis kliping digital. Ia mendirikan PT Binokular Media Monitoring and Measurement yang masih eksis sampai sekarang.
Tak sampai di situ, karir Sapto terus berlanjut dengan mengambil peran dalam membidani merdeka.com di tahun 2012.
Sebagai partner strategis, ia mampu membawa merdeka.com yang merupakan grup Grup Kapan Lagi Network berada di peringkat tiga besar di Indonesia.
6. Berbagi ilmu tanpa dibayar
Kiprah Sapto terus berlanjut dengan membangun Tirto.id pada tahun 2016 dengan menggarap News Analysis Base on Data dan Setimen.
Sapto juga membuat Padepokan ASA yang merupakan tempat berbagi untuk mereka yang memiliki keahlian secara terbuka. Tanpa dibayar, sesuai dengan tagline Padepokan ASA yaitu house of sharing and incubation.
Sejak 2015 hingga sekarang Padepokan ASA yang berada di Wedomartani Jogjakarta ini sudah memiliki banyak sekali program.
Sedangkan di tahun 2012 hingga 2015, Sapto juga pernah memegang posisi Sekjen APJII. Ini merupakan asosiasi ISP Indonesia seperti UII Net, Biznet, dan lain-lain.
Hingga kini Sapto sudah menulis dua buku yaitu yang berjudul ‘Legenda Media Online (detikcom)’ yang diterbitkan Penerbit Mocopat tahun 2011, dan ‘Mantra Justru’ dengan pengantar Wapres Jusuf Kalla diterbitkan Penerbit Elex Media Komputindo tahun 2015.