Mohon tunggu...
Ika Marwah
Ika Marwah Mohon Tunggu... Freelancer - Aku ingin terbang, tetapi tak punya sayap. Maka, kubiarkan kata-kata menjadi bulu-bulu emas dan pena menjadi sayap yang menerbangkan.

Show don't tell. Action, wait, and see because anything flow like water. Step by step no instant.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Idul Fitri yang Manis

8 Juni 2019   14:32 Diperbarui: 8 Juni 2019   14:32 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kau kenang wangi aroma ketupat tersirami kuah
Kegurihsedapan khas rumah joglo ayah
Di dalamnya segala hangat erat terpeluki
Lekat ingatan paling hakiki

Di beranda ini
Angin sepoi mengibas rambutku
Helainya terkibar malu-malu
Seperti adaku kepadamu

Di beranda ini
Ayah tegas mengurai restu
Kau dan aku mengikat mau
Kenangan Idul Fitri lampau

Sembilan tahun cinta kasih bergumul
Memenuh bahagia juga sedih yang masygul
Seumpama ketupat sayur
Kita nikmati serela syukur

Madiun, 08/06/19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun