Mohon tunggu...
Ika Marwah
Ika Marwah Mohon Tunggu... Freelancer - Aku ingin terbang, tetapi tak punya sayap. Maka, kubiarkan kata-kata menjadi bulu-bulu emas dan pena menjadi sayap yang menerbangkan.

Show don't tell. Action, wait, and see because anything flow like water. Step by step no instant.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memanen Kerinduan

7 Mei 2019   23:48 Diperbarui: 8 Mei 2019   00:24 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


  • 1
    //
    Senja menjingga
    Burung-burung terbang
    Mengintip hilal

    2
    //
    Seusai magrib
    Muda-mudi menggelar tikar
    Menanti isbat
    Dada-dada bergemuruh
    Menahan rindu
    Ramadhan di ambang pintu

    3
    //
    Tarawih pertama
    Wajah-wajah menadah harap
    Atma melangit: bertabur gemintang doa
    Wahai Robb, ijinkan dahaga kerinduan terlegakan
    Biarlah racun syaithan tertawar
    Malam ini relakan kami tenggelam
    Dalam sujud yang panjang

    4
    //
    Marhaban yaa Ramadhan
    Air mata tumpah membasah
    Menggiring resah kepada pasrah
    Sehijau hamparan rindu tersemai setahun silam
    Kini memanen berkah tiada kesudahan

    Madiun, 6/5/19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun