Mohon tunggu...
Ika Kurniawati
Ika Kurniawati Mohon Tunggu... Guru - GURU SD_SDN KAYULEMAH KEC.SUMBERREJO KAB.BOJONEGORO JAWA TIMUR

Seorang guru SD yang hobi menggambar dan mewarnai dan sedang mau belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi antar Materi - Modul 2.1 Memenuhi Kebutuhan Murid melalui Pembelajaran Berdiferensiasi

23 Juni 2024   15:25 Diperbarui: 23 Juni 2024   15:29 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi proses pembelajaran di kelas

"Tiadanya keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan, dan saya percaya pada diri saya sendiri." - Muhammad Ali. Pepatah tersebut sangatlah membangkitkan motivasi saya. Dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi pastilah menghadapi tantangan dan kendala. Namun, sebagai guru kita harus terus belajar untuk mengasah kempetensi, guru tidak boleh berhenti belajar.Untuk mengatasi tantangan dan kendala banyak hal yang bisa dilakukan antara lain denganmemperbanyak referensi implementasi pembelajaran berdiferensiasi yang sekarang bisa dengan mudah didapatkan dari berbagai sumber belajar. Saya juga memanfaatkan komunitas belajar di sekolah untuk sharing pengalaman tentang implementasi pembelajaran berdiferensiasi. Kuncinya jangan menyerah dan selalu bersikap positif dan optimis bahwa saya bisa melakukan hal ini. 

 Refleksi  individu terhadap perjalanan pembelajaran saya hingga saat ini :

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan keleluasaan kepada murid untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal melalui strategi yang berbeda-beda untuk memenuhi kebutuhan belajar murid. Sebelum membuat perencanaan pembelajaran guru harus memetakan kebutuhan belajar murid yang meliputi kesiapan belajar murid, minat murid, dan profil belajar murid. Setelah melakukan pemetaaan kebutuhan belajar murid, selanjutnya guru membuat perencanaan pembelajaran (RPP/Modul ajar) dengan memikirkan strategi pembelajaran berdiferensiasi seperti apa yang tepat untuk digunakan. Ada 3 strategi pembelajaran berdiferensiasi yakni diferensiasi konten, diferensiasi proses , dan diferensiasi produk. Guru tidaklah harus menerapkan ketiga strategi tersebut sekaligus, namun bisa dipilih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan belajar murid.

Dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, guru diharapkan dapat memenuhi kebutuhan belajar semua murid karena murid akan belajar sesuai kesiapan mereka, sesuai pula dengan minat yang mereka senangi, serta sesuai dengan gaya belajar masing-masing murid. Sehingga murid menjadi proaktif dengan mengambil peran masing-masing, dan merasakan kehadiran mereka sangat dihargai di kelas. 

Implementasi pembelajaran berdiferensiasi ini sangat sesuai jika dikaitkan dengan materi modul 1.1 yakni filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara di mana pembelajaran haruslah berpihak pada murid dan sesuai dengan kodrat anak. Setiap anak lahir dengan kodratnya masing-masing, memiliki karakteristik yang berbeda- beda sehingga melalui pembelajaran berdiferensiasi ini murid akan terpenuhi kebutuhan belajarnya yang berbeda-beda. Sehingga murid mengikuti pembelajaran dengan bahagia.

Pembelajaran berdiferensiasi ini juga sesuai dengan nilai dan peran guru penggerak yang sudah dipelajari pada modul 1.2. Salah satu nilai guru penggerak adalah berpihak pada murid. Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses pembelajaran yang sangat berpihak pada murid sehingga pembelajaran berpusat pada murid (student centered), dimana murid diberi keleluasaan untuk memilih cara belajar yang sesuai dengan kesiapan,minat, dan gaya belajarnya. Selain itu, dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi berarti guru sudah menerapkan nilai guru penggerak yakni inovatif karena dalam pembelajaran berdiferensiasi guru dituntut untuk kreatif dalam menciptakan strategi pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai dengan pemetaan kebutuhan belajar murid. Dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, guru juga mengambil peran sebagai pemimpin pembelajaran karena guru harus benar-benar menjadi fasilitator belajar bagi semau murid.

Pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan di kelas memberikan ruang yang luas bagi murid untuk mengembangkan potensinya. Hal ini tentu berkaitan dengan visi guru penggerak yang sudah saya pelajari pada modul 1.3. Visi seorang guru pengerak haruslah mencerminkan nilai-nilai pada dimensi profil pelajar Pancasila. Dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, banyak terdapat nilai-nilai yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila antara lain bernalar kritis. Dengan demikian, melalui pembelajaran berdiferensiasi, visi kelas sebagai guru penggerak juga akan tercapai.

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Budaya Positif pada modul 1.4 memiliki kaitan yang kuat dalam upaya menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, mendukung, dan memotivasi murid. Penerapan pembelajaran berdiferensiasi dapat membantu menciptakan budaya positif di kelas dengan cara-cara berikut: a) Menghargai keunikan murid. Murid merasa dihargai dan diterima dengan semua perbedaan karakteristiknya, dan ini membantu menciptakan atmosfer positif di kelas. b) Meningkatkan kolaborasi murid. Murid akan belajar berkolaborasi dalam kelompok sesuai yang dipilihnya sehingga mereka akan belajar saling menghargai dan juga tolong menolong. Nilai-nilai kebajikan secara otomatis juga akan tertanam dalam diri murid. Dengan demikian, implementasi pembelajaran berdiferensiasi tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga merupakan cerminan dari upaya menciptakan budaya positif di kelas. 

Salam Guru Penggerak,

Tergerak, bergerak, dan menggerakkan.

Ika Kurniawati (CGP Angkatan 10)

Bekti Widodo (Fasilitator)

Rina Hartatik (Pengajar Praktik)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun