Mohon tunggu...
Ika Kumala Dewi
Ika Kumala Dewi Mohon Tunggu... Freelancer - IT student in Darul Ulum University, Jombang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

1 th Writter & Website Administrator at Okebis.com. || 2 th Manager Marketing at Al Azhar Arabic and English Academy. || 3 th Freelancer Website Developer, IT Education, & System Analyst at Himma Edukasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Edukasi Online, Apa yang Menjadi Pertimbangan?

23 September 2020   10:41 Diperbarui: 23 September 2020   10:57 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maraknya pendidikan jarak jauh di musim pandemi ini memang sudah tidak dipungkiri lagi. Saat ini pendidikan digital jarak jauh menjadi satu-satunya solusi terbaik yang bisa dilakukan seiring dengan diliburkannya intansi pendidikan baik formal maupun non formal untuk sementara waktu. Penutupan sementara sekolah tatap muka ini diharapkan bisa mengurangi resiko penyebaran virus dan menekan angka kasus covid-19 di Indonesia. 

Sementara itu pendidikan online memerlukan pemahaman yang lebih karena sistem pembelajarannya yang tidak tatap muka secara langsung. Penjelasan materi terhadap peserta didik juga harus lebih ditekankan demi memudahkan siswa dalam memahami materi. Mungkin beberapa siswa akan merasa kesulitan saat pembelajaran online, maka solusinya adalah melakukan diskusi di forum diskusi yang memungkinkan peserta didik dan pengajar melakukan tanya jawab seputar materi entah itu mengkilas balik materi yang sudah diberikan maupun memberikan materi tambahan sebagai referensi.

Pendidikan jarak jauh tentu juga memiliki kekurangan terutama dalam hal pemahaman materi oleh peserta didik. Umumnya peserta didik akan menerima pembeljaran di kelas secara tatap muka dan lebih mudah untuk melakukan tanya jawab ketika bertemu langsung dengan pengajar. Namun ketika kelas tatap muka harus di liburkan untuk sementara waktu maka jalan keluarnya adalah dengan kelas online. 

Apabila pelajar merasa sulit menerima atau mencerna materi yang di sampaikan pada kelas online di sekolah, maka kelas online tambahan bisa menjadi solusi efektif. Kelas online umumnya memiliki grup diskusi yang berisi seluruh peserta kursus dan juga tutor pengajar yang bertanggungjawab menjawab pertanyaan dan memberi materi diskusi pada grup. Selain itu peserta bisa menanyakan materi yang belum dipahami atau materi terkait yang menambah wawasan.

Edukasi online memang memiliki banyak pertimbangan di dalamnya. Setiap pelajar memiliki hak untuk belajar namun karena adanya pandemi covid-19 maka terpaksa dialihkan ke kelas online. Akan tetapi kelas online juga perlu tingkat pemahaman yang ekstra sehingga perlu mengikuti kelas tambahan. 

Disisi lain tidak semua pelajar dapat mengikuti kelas online, salah satu alasannya adalah karena tidak semua siswa memiliki cukup uang untuk membeli smartphone guna menunjang kebutuhan pendidikan digital. Hal ini perlu diperhatikan karena ponsel adalah barang yang mewah bagi sebagian orang. Bukan hanya itu saja, paket internet yang harus dibayar setiap bulannya juga menjadi beban tersendiri bagi mereka yang memiliki ekonomi kurang. Sudahkan hal sederhana ini di perhatikan?  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun