Mohon tunggu...
Ika Habibatur Rohmah
Ika Habibatur Rohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

bagaimana cara mengadopsi masyarakat adat dalam pengetahuan modern

21 April 2024   19:16 Diperbarui: 21 April 2024   19:29 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

pengetahuan Masyarakat adat dalam kehidupan modern yaitu dengan zaman modern ini zaman yang sangat canggih dan masyarakat juga telah banyak mengalami perkembangan dalam kehidupannya dan Masyarakat juga memasuki era digital. Sedangkan tradisional sendiri merupakan Masyarakat yang masih melekat dengan budaya leluhurnya, maka dari itu Masyarakat tradisional cenderung bersikap tertutup dan menaruh kecurigaan terhadap budaya asing, dikarenakan budaya asing sangat memperngaruhi dan dikalangan anak-anak muda sekarang sudah mulai tidak tertarik terhadap budaya tradisional  dan kurangnya minat serta kesadaran dari setiap individu. Dan pada budaya local sendiri kurangnya sosialisasi dan kurang maksimalnya pemanfaatan media social diera digital. Cara kita mengadopsi pengetahuan Masyarakat adat dalam kehidupan modern dapat dilakukan melalui berbagai Langkah-langkah Studi dan pemahaman: dengan studi dan pemahaman dapat mempelajari nilai-nilai dan tradisi serta pengetahuan Masyarakat adat secara mendalam untuk memahami studi hal tersebut relevan dalam konteks dalam kehidupan modern. Kolaborasi dan Konsultasi: Melibatkan wangsa biasa kesusilaan bagian dalam pengumpulan ketentuan yang menyeru merakit dan mengangkat tilikan tiru arah merakit bagian dalam pertimbangan.Pemanfaatan Sumber Daya: Memanfaatkan tilikan tradisional bagian dalam penyelenggaraan asal buah antariksa dan langit secara berangkai-rangkai.Pengembangan Ekonomi Lokal: Mendorong peluasan ekonomi bermotif kebangsaan yang memikirkan gerakan dan etik-etik biasa kesusilaan.Pengakuan Hukum: Memberikan pengukuhan lembaga dan santunan terhadap nasib baik-nasib baik biasa kesusilaan tiru tilikan tradisional merakit .Pendekatan Holistik: Mengintegrasikan tilikan biasa kesusilaan bagian dalam berbagai kawasan serupa kesehatan, pertanian, dan penyelenggaraan asal buah menjelang menguasai reaktualisasi yang berangkai-rangkai dan inklusif. Dikarenakan Indonesia merupakan negara yang banyak sekali suku serta ras bangsa maka Masyarakat diharuskan untuk menekankan pluralism serta memberikan akses terhadap Masyarakat berkelompok untuk berkembang. Modern juga digambarkan untuk suatu proses transformasi terhadap kehidupan Masyarakat. Secara keseluruhan Masyarakat adat mengadopsi nilai-nilai dari kehidupan modern karena dalam kehidupan adat memiliki pandangan terhadap hubungan antara manusia dan alam,serta mempererat ikatan social antar Masyarakat dan memberikan benteng untuk kesejahteraan individu serta kelompok. Dengan mempererat hasil peninggalan budaya sekitar dengan kebutuhan dan rintangan zaman sekarang.dan kita sebagai Masyarakat yang dihidup didalam adat istiadat dapat menciptakan yang lebih berlanjut. Selain itu juga dapat mengadopsi melalui nilai upacara adat karena dari upacara tersebut dapat menjadi suatu contoh untuk Masyarakat diseluruh penjuru bumi dala  menjaga serta menjaga peninggalan budaya Masyarakat sendiri. Hal ini juga menunjukkan bahwa kekayaan budaya dapat menjadi sumber wawasan dan inovasi dalam menghadapi rintangan zaman. Dan memperkuat identitas budaya dan meningkatkan kesadaran pentingnyya menjaga nilai-nilai tradisional,Masyarakat sendiri juga dapat membangun fondasi untuk pertumbuhan berkelanjutan melalui upacara adat tersebut. Selain itu juga mengadopsi nilai-nilai budaya juga menjadi sarana untuk memperkenalkan keindahan serta keunikan budaya Indonesia terhadap dunia dan secara keseluruhan juga membawa manfaat lokal,tetapi juga berdampak luas bagi nasional dan internasional. Dan kita juga dapat membangun masa depan yang lebih baik terhadap generasi yang akan mendatang serta menyumbangkan yang tak ternilai bagi dunia. Pentingnya pewarisan nilai-nilai kearifan lokal bagi Masyarakat contohnya dibali selain untuk menghadapi berbagai dampak negatif perubahan sosial yang diabaikan teknologi. Gejala yang dialami masyarakat Bali kini adalah perubahan sosial budaya yang sangat mendasar. Percepatan gelombang teknologi informasi telah membawa perubahan besar dalam masyarakat Bali, baik pada tataran struktural permukaan (sikap dan pola perilaku) maupun struktural mendalam (nilai, pandangan hidup, filsafat, kepercayaan).Perubahan terjadi melalui kontak lintas budaya dan dimaknai sebagai dialektika di mana nilai-nilai lama dan baru saling mendominasi sehingga menimbulkan homogenisasi dan liberalisasi dalam segala aspek kehidupan, termasuk nilai-nilai budaya lokal yang telah lama menjadi landasan.Masyarakat Bali mewujudkannya.Kondisi ini menimbulkan perbedaan pendapat dan ketidakpastian mengenai nilai, karena masyarakat Bali lebih banyak menggunakan nilai-nilai modern dan meminggirkan nilai-nilai transendental.Akibatnya terjadi berbagai bentuk penyimpangan nilai-nilai moral yang tercermin dalam pola sosial, gaya, dan gaya hidup. Oleh karena itu, perlu adanya upaya intensif untuk menggalakkan penguatan dan transmisi nilai-nilai kreatif lokal Bali di kalangan generasi muda Bali. Contoh lain Nilai-nilai kearifan lokal masyarakat adat Osin Kemiren masih terjaga dan terpelihara, serta adanya kepercayaan dan minat dari masyarakat, yang menjamin pemerintah desa terus melestarikannya secara turun temurun dari masyarakat adat.kekhawatiran.Generasi Z Osing akan didukung minat masyarakat dan teknologi melalui penanaman kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari, yang kemudian ditindaklanjuti dalam bentuk pelatihan dan penciptaan desa wisata.Terdapat berbagai unsur pendukung kemajuan serta lembaga-lembaga yang berkontribusi baik internal maupun eksternal.Tentu saja bisa saja timbul faktor penghambat seperti menurunnya animo masyarakat akibat masuknya budaya baru.Kegagalan dalam menyeimbangkan nilai pelestarian kearifan lokal dengan modernisasi dengan pengetahuan nasional yang memadai dapat mengakibatkan berkurangnya nilai kearifan lokal di zaman modern. Dan Pengetahuan tradisional ini kurang lebih hampir mirip dengan akhlak (ajaran agama), budi pekerti, dan etika (terminologi modern), dan banyak orang yang mengaku modern (Generasi X, Y, Z, dll), sakit hati karena perilaku tidak beradab dan tidak bermoral.Sama seperti hewan liar yang hidup di alam liar, mereka juga beretika.Contoh adat istiadatnya antara lain tidak menggunjing orang lain yang disebut riya, dan tidak merusak alam (tidak menebang pohon tanpa izin). menempelkan poster dengan paku di pohon, membuang sampah sembarangan, membuang sampah ke sungai, leluasa membuang kotoran toilet ke sungai, dan lain-lain), dan binatang ciptaan Allah SWT lainnya yaitu kucing Harus menyayangi anjing, ayam, unggas, dan lain-lain.(berburu dengan senjata, dan lain-lain) Mengakui adanya perbedaan atas izin Allah SWT, yaitu negara ini telah lama terdiri dari berbagai suku, adat istiadat, budaya, bahasa, agama dan kepercayaan, sesuai dengan kesukaan masing-masing kepulauan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun