Mohon tunggu...
Ika Kristin Diana
Ika Kristin Diana Mohon Tunggu... -

Aku adalah Aku, Kamu adalah Kamu. Kita boleh beda, tapi kita tetap bersaudara. :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa Kata Mereka Tentang Parni Hadi?

8 April 2014   16:50 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:55 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

* “Parni menggugah setiap wartawan agar selalu memakai matahati, dan jurnalistik bukan sekedar tugas intelektual tapi makna, muncul dari nurani yang hidup dan peka.” Aristides Katoppo - Wartawan senior Sinar Harapan

* “Parni Hadi adalah guru serta senior saya diANTARAyang mengajari kami menjadi wartawan yang berani, kritis tapi tetap menjunjung tinggi kesopanan dan kejujuran. Parni tak pernah berubah sejak saya kenal di tahun 1988. Tulisannya selalu menampilkan kepekaan sosial di setiap jaman. Hingga saat ini beliau tetap aktif menulis dan menulis. Bagi saya beliau adalah guru, senior dan sahabat. Bahkan hubungan kami bak kakak beradik.” Saiful Hadi - Direktur Utama Perum LKBN ANTARA

* “Sang Pendobrak,” begitulah kata yang cocok disandang Parni Hadi. Sejak masuk pertama kali memimpin RRI, beliau melakukan perubahan     mindset, menyadarkan seluruh ang ka- sawan-wati bahwa RRI memiliki potensi yang luar biasa yang belum dioptimalkan. Beliau melakukan perubahan dalam tata jurnalistik RRI yang tidak sekedar sebagai pelapor, tetapi juga pelopor dalam berbagai dimensi yang beliau sebut sebagai jurnalisme profetik.

Reporter atau wartawan yang mengemban jurnalisme pro fetik berani  mengambil  resiko  demi  mem pertahankan  keyakinannya akan  suatu  kebenaran  tanpa  memandang  ras,  suku,  negara, maupun agama. Sedangkan per sya ratan dasar menjadi wartawan profetik  adalah  memiliki  ke pedulian  terhadap  kebaikan  orang banyak yang didasarkan cinta. Sejak di bawah kepemimpinan Pak Parni sampai sekarang, RRI mengambil peran sebagai media utama tanggap bencana, pelestarian lingkungan hidup melalui        green radio, sabuk pengaman informasi di perbatasan (information safety belt). Beliau mendirikan RRI di berbagai wilayah perbatasan, melakukan pelestarian budaya, dll. Idenya yang terus mengalir, memberi inspirasi dan motivasi pada seluruh karyawan untuk terus kreatif dan saling berkompetisi secara sehat.

Sebagai lembaga penyiaran publik milik negara yang bersifat independen dan netral, RRI menyelenggarakan siarannya sepenuhnya untuk kepentingan bangsa dan negara serta terus mengawal 4 (empat) konsesus nasional; Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.” Rosalita Niken Widiastuti Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun