Mohon tunggu...
Ika Devita Sari
Ika Devita Sari Mohon Tunggu... Guru - SMAN 3 JEMBER

berbagi informasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

3.1.h. Demonstrasi Kontekstual - Modul 3.1 Wawancara Kepala Sekolah

22 Oktober 2024   23:23 Diperbarui: 22 Oktober 2024   23:55 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nama                   : Ika Devita Sari, S.Pd. Gr.

Kelas                    : 222A

CGP ANGKATAN 11

SMAN 3 JEMBER

 

3.1.h. Demontrasi Kontekstual - Modul 3.1

Tujuan Pembelajaran Khusus : CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah/lingkungan lain.

WAWANCARA 1 : 

KEPALA SEKOLAH SDN SIDODADI 1

ZAKI MUBAROK, S.Pd. 

 

  1. Selama ini, bagaimana Anda dapat mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?

Setiap sekolah memang mempunyai masalah yang bermacam-macam, saya mengidentifikasi permasalahan tersebut menjadi dua hal yaitu bujukan moral dan dilema etika. dimana yang saya pahami adalah bahwa bujukan moral atau benar vs salah adalah sebuah situasi yang terjadi dimana seseorang dihadapkan pada situasi benar atau salah dalam mengambil sebuah keputusan. Dan dilema etika atau benar vs benar adalah sebuah situasi yang terjadi dimana seseorang dihadapkan pada situasi keduanya benar namun salah di mata hukum.

  1. Selama ini, bagaimana Anda menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Anda, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?

Sebagai pemimpin ketiak dihadapkan dalam situasi mengambil keputusan, tentunya kita harus mengidentifikasi masalah terlebih dahulu, apakah kasus tersebut berada di bujukan moral atau dilema ertika dalam prosesnya penting melibatkan berbagai pihak, management sekolah, guru, siswa, dan orang tua. Selanjutnya ada beberapa hal yang perlu kita lakukan untuk mengambil keputusan yaitu kita harus memperhatikan empat paradigma dilema etika, 3 prinsip dan 9 langkan pengujian keputusan. Sebab Memperhatikan dilema etika dalam pengambilan keputusan di sekolah sangat penting untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil adil dan bertanggung jawab.

  1. Langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Anda lakukan selama ini?

Langkah pertama mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, termasuk management, murid dalam hal ini murid yang terlibat, dewan guru, guru BK dan menggali nilai apa yang bertentangan di dalamnya. Kemudian dalam hal ini sering kali saya melibatkan guru untuk mengumpulkan fakta, kemudian saya akan melakukan pengujian benar salah, melaksanakan tiga prinsip resolusi, mencari kemungkinan penyelesaian atau opsi trilema selanjutnya saya akan membuat keputusan kemudian merefleksikannya

  1. Hal-hal apa saja yang selama ini Anda anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Ketika kita berhadapan dengan dilema etika hal yang cukup efektf dalam pengambilan keputusan pada kasus dilemma etika adalah menggunakan 3 prinsip resolusi yaitu berpikir berbasis hasil akhir, berorientasi pada aturan yang benar, dan mengutamakan rasa peduli. situasional dengan dilandasi keterbukaan serta musyawarah. Selian itu saya juga sering kali melakukan diskusi dengan tim management di sekolah untuk menyelesaikan sebuah kasus atau permasalahan. Dan tidak lupa selalu memperhatikan dampak jangka panjang juga merupakan hal yang efektif.

  1. Hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika?

Menurut saya hal yang dapat dikatakan sebuah tantangan selama ini dalam pengambilan keputusan pada kasus dilema etika karena menyangkut hal yang sama sama benar, namun saya kembalikan lagi pada nilai-nilai yang benar dan aturan yang berlaku serta tidak lupa kepedulian terhadap sesama juga harus saya pertimbangkan.

  1. Apakah Anda memiliki sebuah tatakala atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Anda langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang Anda jalankan?

Prosedur yang saya gunakan biasa pertama saya melakukan penjadwalan terlebih dulu dalam menyelesaikan kasus dilema etika. Kedua saya memanggil secara bergantian yang bersangkutan. Ketiga Setelah didapatkan jalan penyelesaiannya, saya akan menemukan kedua pihak yang bermasalah dan menyelesaikan permasalahan tersebut secara baik dan bijaksana.

  1. Adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Anda dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika?

Ketika pengambilan keputusan dalam kasus dilema etika selain dari dukungan keluarga, juga rekan sejawat, dan warga sekolah, perlu kerjasama dan kekompakan sebagai sebuah tim dalam setiap pengambilan keputusan terkait penyelesaian kasus-kasus yang ada berkenaan dengan dilema etika dan bujukan moral demi siswa dan lembaga.

  1. Dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Anda petik dari pengalaman Anda mengambil keputusan dilema etika?

Saya mendapatkan berbagai pengalaman dari beberapa pengalaman yang pernah saya hadapi selama menjadi kepala sekolah, terutama ditahun pertama menjadi Kepala Sekolah. Seorang Kepala sekolah dituntut bisa menjadi pemimpin disekolah. Tapi berbagai masalah yang sifatnya menangani dan menyelesaikan masalah dengan memperhatikan nilai-nilai kebajikan dalam diri, prinsip pengambilan keputusan, paradigma berpikir dan langkah langkah pengambilan keputusan menjadi dasar pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun