Mohon tunggu...
Ika Devita Sari
Ika Devita Sari Mohon Tunggu... Guru - SMAN 3 JEMBER

berbagi informasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Startifikasi Sosial Masyarakat Kolonial Pada Masa Pergerakan Nasional

30 November 2022   19:48 Diperbarui: 30 November 2022   19:55 2753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Stratifikasi sosial merupakan gejala sosial yang sifatnya umum pada setiap masyarakat. Pada masa Yunani kuno Aristoteles (384–322 SM) sudah menyatakan bahwa  setiap negara selalu terdapat tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat, dan mereka yang berada di tengah-tengahnya. Sebelum datangnya bangsa Barat masyarakat Indonesia berada pada sistem monarki (kerajaan). Masyarakat kerajaan ini lebih tersusun atas jabatan dan kekuasaan yang hampir seluruhnya menerima pengaruh agama islam. Kebijakan kerajaan menerapkan sistem garis keturunan raja dan ningrat dengan hak politik turun temurun. Kemudian masyarakat biasa sangat bergantung pada kebijakan kerajaan walaupun tidak terintegrasi secara utuh atau sepenuhnya. Ketika negara Hindia Belanda mulai menanamkan kekuasaannya, berlangsung perubahan. Disepanjang abad ke 19 perubahan luas dan mendalam terjadi pada masyarakat pulau Jawa. Pamor kekuasaan kerajaan - kerajaan merosot, baik dijadikan sebagai bagian pemerintahan jajahan. Kerajaan yang menjadi bagian pemerintah kolonial kehilangan kekuasaan politik dan menjadi tidak lebih sebagai simbol budaya masyarakat. Daerah kekuasaan kerajaan ini semakin di persempit oleh pemerintah jajahan.

Sebelum datangnya bangsa Belanda di Indonesia, hierarki stratifikasi sosial sudah mulai terlihat yaitu pada zaman kerajaan. Hubungan sosial yang terjadi pada masyarakat kolonial didasarkan pada sistem kelas sesuai dengan struktur sosial. Lapisan sosial diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Kelas teratas diduduki oleh golongan keluarga Raja yang memegang pemerintahan secara turun-temurun langsung dari aristokrasi yang sedang berkuasa. Keluarga Raja menduduki kelas tertinggi dalam stratifikasi sosial dan mendapatkan perlakuan istimewa yang dapat menuntut pengabdian dari rakyatnya. Seseorang bangsawan istana dapat menuntut untuk memperoleh kedudukan yang lebih tinggi dengan menunjukan pertalian saudara yang dekat dengan Raja. Kerabat raja yang terkemuka biasanya disebut dengan ksatriya. Para ksatriya ini mempunyai beberapa nama yang diperoleh bedasarkan atas umur dan fungsi mereka dalam masyarakat.

b. Kelas pejabat - pejabat tinggi yang diduduki oleh para pengikut dari Raja, termasuk didalamnya adalah para pejabat - pejabat militer, sipil, agama, dan kehakiman. kecuali, para ulama istana mendapat sebutan sebagai mantri.

c. Kelas rendah yaitu masyarakat kecil yang memiliki pekerjaan sebagai petani kecil, buruh angkut, kuli kontarak dan berbagai pekerjaan kasar lainnya.

Hubungan sosial yang terjadi pada masyarakat kolonial saat itu lebih didasarkan pada sistem kelas sesuai dengan struktur sosial yang ada. Masyarakat kolonial dibedakan menjadi beberapa lapisan dengan kriteria yang dipergunakan untuk menempatkan seseorang kedalam struktur sosial, diantaranya yaitu:

a. Stratifikasi sosial berdasarkan pembedaan ras. 

diskriminasi berdasarkan ras hampir terjadi di seluruh sendi kehidupan sosial. Pembatasan - pembatasan jabatan yang tajam ditentukan atas dasar rasial dan mobilitasnya ke atas ditentukan batas-batasnya sampai pada tingkat - tingkat tertentu. Diskriminasi ras ini ditandai dengan kaum bumiputra yang berkutat pada jabatan - jabatan rendah dan pada lapisan atas yang tipis terdiri atas golongan Eropa. Selain itu, adanya pembatasan-pembatasan pergaulan sosial antara ras - ras. Tidak adanya kontak sosial dan adanya pemisahan-pemisahan fisik yang sangat mencolok. Masyarakat Jawa dengan keras dilarang memasuki perkumpulan - perkumpulan, lapangan - lapangan olahraga, sekolah - sekolah, tempat-tempat umum dan daerah tempat dimana kediaman bangsa Belanda.

b. Stratifikasi sosial berdasarkan segi jabatan

Salah satu hal yang khas dari masyarakat kolonial adalah adanya perbedaan pokok antara pekerjaan - pekerjaan Eropa dan pribumi. pengangkatan yang terjadi dalam kategori pekerjaan - pekerjaan Eropa erat kaitannya dengan skala gaji khusus, yang dicocokan dengan taraf hidup yang tinggi dari golongan Eropa. Sejak diberlakukannya peraturan kepegawaian yang berdasar pada background pendidikan.

c. Stratifikasi sosial berdasarkan tipe tempat tinggal

Rumah dengan gaya modern juga menjadi tanda status kehidupan yang tinggi. Lokasi rumah yang khusus, ukuran besarnya, struktur dan susunannya. Semua itu secara langsung menunjukan status pemiliknya. Rumah - rumah priyayi tinggi berukuran besar, dibuat dari batu seperti halnya rumah - rumah pegawai menengah dan pegawai tinggi sedangkan pegawai - pegawai rendahan bertempat tinggal di rumah - rumah kayu dan penduduk - penduduk desa di rumah -rumah bambu. Namun mengenai hal ini belum dapat dibuat anilisis statistik dari data sosial ekonomi mengenai unsur kebudayaan ini. Selain ini juga ada kriteria lain yang digunakan sebagai penggolongan masyarakat kolonial kedalan struktur sosial, kriteria tersebut adalah sektor pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun