Mohon tunggu...
Ika Desi
Ika Desi Mohon Tunggu... -

Sedang belajar menulis ! \r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tompi Aja Bisa, Kenapa Aku Nggak?

12 September 2012   06:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:35 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu waktu masih SMP, ketika ditanya tentang cita-cita kebanyakan dari teman-temanku menjawab ingin jadi dokter, arsitek, wanita karir, dan profesi-profesi lainnya yg menjanjikan. Tapi aku waktu itu  (dengan agak malu-malu sih) menjawab ingin jadi sutradara. Yup! aku suka dengan dunia film, hal itu membuat aku ingin bisa membuat film sendiri.  Itu berawal dari kecil aku suka dengan buku cerita, tulis menulis, hingga aku mengenal film.

Menginjak bangku SMA, keinginan untuk menjadi sutradara perlahan-lahan hilang dan entah kenapa aku lebih "sreg" dengan dunia tulis menulis.  Menurutku menulis lebih gampang, hanya bermodal ballpoint dan kertas. Tapi ternyata tidak semudah yang kupikirkan juga. Ide yang macet, mood yang gak bagus, saat malas melanda, adalah sebagian dari masalah dari menulis.  Lulus SMA, sebenarnya aku ingin kuliah di jurusan dimana aku bisa mendapatkan ilmu untuk jadi penulis handal, tapi orang tuaku mengarahkanku kuliah di jurusan kesehatan,  jadilah aku mengambil bidang Farmasi ( Gak nyambung kan? hehe,,,)

Selama aku kuliah keinginanku menulis masih ada dan setelah aku bekerja keinginan itu semakin kuat. Tapi sekarang aku berpikir tidak punya waktu karena kesibukanku bekerja, dan saat di rumah aku juga harus membantu ibu menyelesaikan pekerjaan rumah, setelah itu lelah yang ada, hehe...

Keinginan itu terus menghantui pikiranku, berbagai ide-ide liar berkeliaran di pikiranku, aku berpikir ini semua harus diselesaikan. Artinya aku harus benar-benar bertekad mulai menulis. Keinginanku adalah menjadi penulis cerpen atau novel. Tompi yang seorang dokter spesialis bedah saja bisa menjalani profesi lain sebagai penyanyi profesional, berarti aku juga bisa menjadi seorang Farmasis sekaligus Penulis profesional. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun