“Si gurita Paul keren prediksinya tepat!” “Wah bener kata gurita, Spanyol yang menang.” Begitulah segelintir komentar mengenai hasil kemenangan 1-0 Spanyol atas Jerman dini hari tadi di twitter. Paul atau si gurita peramal asal Eropa mungkin dapat menjadi ikon baru untuk menjadi patokan kemenangan sebuah tim di Piala Dunia 2010 ini, namun dini hari ini Jerman pantas kalah.
Jerman memulai laga piala dunia dengan cukup impresif. Menang 4-0 atas Australia, walau kalah 1-0 dari Serbia, hanya menang 1-0 dari Ghana, namun bangkit pada saat melibas Inggris 4-1 dan membantai Argentina 4 gol tanpa balas. Jerman sempat diunggulkan akan memasuki final dengan mulus. Lain halnya dengan Spanyol. Sempat terseok-seok hampir tidak lolos di fase grup, Spanyol mendapatkan tim kuda hitam Paraguay saat perempat final sebelum bertemu Jerman.
Jerman memiliki tim yang solid dan serangan balik yang mematikan, namun Jerman seakan lupa bahwa mengandalkan serangan balik adalah sesuatu hal yang rentan terhadap gempuran dan pertahanan dari kesebelasan Jerman itu sendiri. Jerman sering sekali digempur pertahanannya oleh tim lawan, hal tersebut mulai terlihat jelas saat Jerman melawan Argentina di babak perempat final. Jerman digempur habis-habisan sebelum akhirnya Argentina kehabisan akal dan tenaga dan Jerman melakukan serangan balik. Sebetulnya Jerman hanya akan bisa menyarangkan 1 atau 2 gol ke gawang Argentina jika pertahanan Argentina lebih solid dan fokus, karena 2 gol tambahan dari Jerman adalah murni kegagalan dari sistem pertahanan Argentina.
Saat melawan Spanyol pun Jerman hanya dapat menguasai 43% bola dilapangan. Terbukti itu adalah kunci kemenangan Spanyol yang dapat memaksimalkan serangan dan kesempatan-kesempatan mencetak gol. Spanyol memang terlihat kesulitan dalam memasuki pertahanan Jerman yang dihuni oleh para pemain berpostur lebih tinggi dari mereka, namun itu bukan menjadi kendala saat Puyol dapat menyudul dan membuat gol untuk kemenangan Spanyol. Tahun ini Jerman tidak dapat membalas kekalahannya dalam final Euro 2008. Jika Jerman tidak dapat memaksimalkan peluang bukan hanya dari serangan balik, maka Jerman memang pantas kalah. (ik)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H