Mohon tunggu...
Ika Tcn
Ika Tcn Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Hai, salam kenal. Terimakasih sudah berkunjung. Semoga apa yang saya tulis bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Peluang Bisnis dalam Industri Kreatif di Era Digital

4 Oktober 2019   20:09 Diperbarui: 5 Oktober 2019   07:42 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu rangkaian acara JNE Kopiwiriting (dok.pri)

Indonesia merupakan negara dengan jumlah pulau yang begitu banyak. Banyaknya pulau inilah yang membuat Indonesia kaya akan sumber daya alamnya, termasuk sumber daya alam hayati, energi, materi, dan masih banyak lagi. Karena adanya potensi sumber daya alam tersebut, maka pemerintah gencar dalam melakukan pengembangan dalam banyak sektor, salah satunya di bidang pariwisata. Saat ini sudah ada berbagai destinasi tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Sebut saja Yogyakarta yang sempat menjadi tujuan wisata kedua setelah Bali selama beberapa tahun. Kota dengan beragam kebudayaan yang saling membaur di dalamnya dan memiliki kreativitas tiada batas. Para pemuda dari berbagai daerahpun banyak yang tinggal disana. Dengan beragam bakat dan kemampuan, banyak dari mereka yang mampu membuat peluang usaha terutama dibidang industri kreatif maupun pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Industri kreatif seperti di bidang kerajinan dan kulinerpun mampu menopang geliatnya pariwisata di Yogyakarta.

Selain karena sektor pariwisata, meningkatnya industri di Yogyakarta juga disebabkan karena berkembangnya tegnologi yang sangat pesat, ada begitu banyak manfaat atau hal positif yang bisa didapat. Salah satunya yaitu dimana tiap orang bebas untuk berekspresi dan membuat kreativitasnya masing-masing yang dituangkan dalam sebuah karya atau produk. Perkembangan UMKM di Yogyakartapun juga begitu pesat, terbukti dengan bertambahnya jumlah UMKM yang terdaftar di Dinas Koperasi & UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Yogyakarta yang mencapai 3.264 hingga bulan Juni lalu. Karena pelaku UMKM memanfaatkan sumber daya lokal, baik itu untuk sumber daya manusia, modal, hingga bahan baku, maka mereka mampu bertahan meskipun pernah terjadi krisis ekonomi ditahun 1998 dan tetap eksis hingga sekarang.

Dari banyaknya industri kreatif di Yogyakarta, industri yang paling berkembang adalah kuliner dan dilanjutkan dengan industri  fesyen. Dari sekian banyaknya industri yang ada, maka tidak lepas pula dengan peran industri jasa yang bergerak dibidang logistik yang sangatlah berperan dalam pengiriman barang dari Yogyakarta ke kota lainnya. Saat ini sudah ada banyak penyedia jasa logistik di Yogyakarta. Sebut saja JNE, yang telah lama berkecimpung dalam hal pengiriman barang. Sebagai bentuk dukungan terhadap pertumbuhan UMKM daerah, terselenggaralah acara Kopiwriting oleh JNE denggan menggandeng Kompasiana.  

Suasana Saat Acara (dok.Riana Dewie)
Suasana Saat Acara (dok.Riana Dewie)

Yogyakarta dipilih menjadi kota diselenggarakan JNE Kopiwriting setelah kota Bandung, Padang, Banjarmasin, dan Malang. Kegiatan yang dihadiri oleh blogger dan berbagai media ini berlangsung di Silol Kopi dan eatery dengan mengusung tema "Menangkap Peluang Industri Kreatif di Era Digital" yang juga dihadiri oleh Bapak Marsudi Suwita selaku Head Of Regional Jateng & DIY JNE Express, Bapak Adi Subagyo Branch Manager JNE Yogyakarta, Ibu Lucy Irawati sebagai Kepala Dinas Koperasi & UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Yogyakarta serta pemiliki Abekani Leather Jogja, Ibu Tunjung Pratiwi.

(dok.pri)
(dok.pri)

Dalam kesempatan kali ini JNE juga mengenalkan progam Friendly Logistics, sebuah layanan untuk mempermudah pelaku industri kreatif, termasuk UMKM dalam menjalankan bisnisnya supaya lebih mudah. Dimana pengelolaan warehousing oleh friendly logistic dilakukan secara terintegrasi langsung dengan layanan pengiriman yang mampu menyediakan update data jumlah stok barang, dan status pengiriman tiap paket secara berkala.

Dengan pelayanan itulah yang nantinya akan membantu pelaku usaha agar tidak merasa direpotkan lagi dengan proses logistik yang dilakukan sendiri seperti proses warehouse, pengaturan stok barang maupun packaging. Maka dari itu pelaku industri bisa lebih fokus dalam memproduksi barang tanpa mengkhawatirkan gudang penyimpanan serta perawatan barangnya.

Seperti halnya yang dirasakan oleh pemilik Abekani Leather Jogja yang telah merasakan kemudahan-kemudahan dalam pengiriman barang melalui JNE. Ibu Tanjung Pratiwi, salah satu pelaku usaha asal kota Yogyakarta ini merintis usahanya pada tahun 2009 dengan memproduksi tali kamera, tempat ponsel, dan laptop yang berbahan dasar dari kulit. "Melalui metode offline tidak membuahkan hasil. Hingga akhirnya kami menerima pesanan custom tas kamera secara online. Dari situlah penjualan kami meningkat", ungkapnya. Hal tersebut membuktikan bahwa sistem pemasaran dan penjualan online sangat membantu usaha kecil yang masih dirintis. Apalagi masyarakat saat ini sudah menempatkan e-commerce sebagai gaya hidup, rasanya seperti ketinggalan jaman jika belum pernah mencoba berbelanja online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun