Mohon tunggu...
Ika Tcn
Ika Tcn Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Hai, salam kenal. Terimakasih sudah berkunjung. Semoga apa yang saya tulis bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar Manuskrip di Museum Sonobudoyo

26 November 2018   17:44 Diperbarui: 26 November 2018   18:04 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku pernah sedikit tau manuskrip itu apa, yaitu sebuah naskah lama bertulisan tangan yang menjadi kajian dan tersimpan di museum. Saat belajar manuskrip, saat itu juga aku pertamakali mengunjungi Museum yang berada di Jl. Trikora no.6 Yogyakarta, namanya Museum Sonobudoyo. Aku mengikuti suatu acara yang terselenggara atas kerjasama antara Kompasiana, Kementrian Agama, dan Museum Sonobudoyo.  Museum ini diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VII pada tanggal 6 November 1935. Museum Sonobudoyo memuat sekitar 10 jenis koleksi museum yang meliputi Teknologi, Geologi, Seni Rupa, Biologi, Keramologi, Etnografi, Filologika, Arkeologi, Numismatika dan Historika.

20181126-175346-jpg-5bfbd0e412ae9416e14b3166.jpg
20181126-175346-jpg-5bfbd0e412ae9416e14b3166.jpg
Beberapa koleksi yang membuatku tertarik adalah benda-benda kuno yang berupa mainan jaman dulu, celengan, dan macam-macam keris dari beberapa daerah. Terdapat juga koleksi yang berupa benda-benda peninggalan dari masa prasejarah sampai dengan masa datangnya Islam di Indonesia. Barang-barang koleksi tersebut seperti kapak batu, teracota, kubur batu, wayang, topeng, kain batik dan lain-lain. Lagi-lagi, salah satu yang membuatku terkesima adalah Al Quran yang berlapis emas dan ditulis dengan sangat indah. Museum Sonobudoyo ini juga menyimpan naskah dan buku-buku yang berhubungan dengan kebudayaan. 

20181126-173452-jpg-5bfbcd0943322f4b546a6925.jpg
20181126-173452-jpg-5bfbcd0943322f4b546a6925.jpg
20181126-173803-jpg-5bfbd07143322f2fc97ae273.jpg
20181126-173803-jpg-5bfbd07143322f2fc97ae273.jpg
20181126-173657-jpg-5bfbd09d43322f081d5d3062.jpg
20181126-173657-jpg-5bfbd09d43322f081d5d3062.jpg
Setelah berkeliling museum. Aku berkenalan dengan yang namanya manuskrip. Seperti yang kubilang tadi. Manuskrip adalah sebuah naskah lama bertulisan tangan yang menjadi kajian dan tersimpan di museum. Itu sedikit gambarannya saja. Namun bukan sekedar itu saja. Manuskrip itu merupakan sebuah dokumen yang ditulis dengan tangan oleh orang terdahulu, yang didalamnya terdapat berbagai keilmuan, mulai dari sejarah, bahasa, sastra, maupun hikayat kehidupan seorang terdahulu. 

Salah satu pemateri dalam acara ini adalah  Prof. Dr. Oman Fathurahman, ahli Filologi Islam pertama yang ada di Indonesia. Filologi adalah ilmu yang mempelajari bahasa dalam sumber-sumber sejarah yang ditulis, yang merupakan kombinasi dari kritik sastra, sejarah, dan Linguistik. Prof. Oman menjelaskan bahwa negara kita kaya dengan sejarah dan manuskrip yang bisa dikaji. 

20181126-173235-jpg-5bfbd136c112fe3a6826d9c2.jpg
20181126-173235-jpg-5bfbd136c112fe3a6826d9c2.jpg
Manuskrip termasuk bukti sejarah primer dan otentik karena asli tertulis pada jamannya dulu. Hal ini bisa menjadi sumber primer yang mungkin saja tidak terbantahkan. Namun sangat disayangkan bahwa sesikit orang yang mau jadi Filolog. Tapi entah kenapa semenjak mengikuti acara ini aku semakin penasaran dan semakin ingin mengenal apa itu manuskrip, hehe. Kalau kamu gimana? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun