Mohon tunggu...
Alfarisma Melandika
Alfarisma Melandika Mohon Tunggu... pegawai negeri -

jelajahi rimba kata tuk temukan makna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Upacara Arak Padi

7 Maret 2011   08:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:00 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kamu bersyukur Aku akan memberi tambahan (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu kufursungguh adzab-Ku sangat pedih. (QS Ibrahim: 7)

[caption id="attachment_93672" align="aligncenter" width="414" caption="upacara arak padi"][/caption]

Seperti halnya yang dilakukan oleh masyarakat Nagari Tanjung, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung, Sumatra Barat, setiap tahun setelah panen padi, masyarakat mengadakan upacara arak padi. Dari namanya saja mungkin kita sudah bisa menggambarkan seperti apa upacara arak padi itu. Ya, masyarakat berjalan beriring-iringan (seperti pawai) sambil membawa hasil panen mereka yaitu padi. Upacara diawali dengan berkumpulnya warga di suatu tempat yang merupakan start upacara arak padi tersebut. Setelah itu mereka berjalan mengelilingi nagari sambil membawa hasil panen mereka serta diiringi musik rebana yang dimainkan oleh sekelompok wanita. Iring-iringan itu berakhir di masjid nagari.

[caption id="attachment_93662" align="aligncenter" width="420" caption="balas pantun"]

12994780021838024562
12994780021838024562
[/caption]

Sebelum masyarakat membawa hasil buminya, yaitu padi ke masjid, ada pertunjukan tari selamat datang untuk bupati, camat, wali nagari, dan tamu undangan lainnya. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan dari bundo kanduang (tokoh nagari) dan bupati yang berupa balas pantun. Kemudian bupati, camat, wali nagari, bundo kanduang, ninik mamak, serta masyarakat memasuki masjid beriring-iringan untuk mengikuti acara selanjutnya.

[caption id="attachment_93681" align="aligncenter" width="414" caption="ninik mamak beserta warga menuju masjid"]

12994800601466458040
12994800601466458040
[/caption]

Di dalam masjid, masyarakat mengumpulkan padi mereka di tempat yang telah disedikan lalu acara berlangsung layaknya acara-acara pada umumnya, yaitu pembukaan, sambutan-sambutan, dan penutup. Acara terakhir adalah makan bersama, makanan itu juga disiapkan oleh masyarakat secara bersama-sama. Sungguh sangat terasa kuat kekeluargaan dan kepedulian mereka. Hasil bumi berupa padi yang dibawa masyarakat itu kelak akan digunakan untuk membangun atau memperbaiki masjid serta kepentingan umum lainnya. Upacara arak padi ini merupakan wujud syukur masyarakat atas karunia-Nya sehingga mereka bisa memanen padi mereka. Selain itu, upacara arak padi juga bisa mempererat persaudaraan antarwarga masyarakat, antara masyarakat dengan tokoh nagari serta antara masyarakat dengan pejabat. Upacara arak padi merupakan salah satu budaya Minangkabau yang perlu dilestarikan agar kekayaan bangsa tersebut tetap terjaga dan tidak luntur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun