Belanja merupakan kebutuhan setiap orang. Dengan perkembangan teknologi komunikasi, kini belanja menjadi mudah dengan hadirnya situs belanja online. Melalui belanja online kita tak perlu bersusah payah mendatangi toko atau tempat perbelanjaan untuk memenuhi kebutuhan belanja kita. Cukup duduk manis di rumah dengan menyalakan komputer, laptop atau gadget yang tentunya yang tersambung ke jaringan internet, cari situs web yang menyediakan barang yang akan kita beli, lalu lakukan transaksi, setelah itu kita tinggal menunggu barang kita sampai di rumah. Dengan kemudahannya belanja online semakin digandrungi oleh masyarakat.
Berdasarkan riset Online Shopping Outlook 2015 yang dikeluarkan oleh BMI research mengungkapkan, peluang pertumbuhan pasar online masih sangat besar seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia.menurut riset dari BMI, pada tahun 2014, pengguna belanja online mencapai 24 % dari jumlah pengguna internet di Indonesia. Riset tersebut di lakukan di 10 kota besar di Indonesia terhadap 1.213 orang dengan usia antara 18-45 tahun melalui metode phone survey. Dilansir dari http://www.biskom.web.id/2015/02/23/2015-pasar-e-commerce-berpotensi-meningkat.bwi
Namun di balik kemudahannya, tak sedikit kasus penipuan yang terjadi melalui belanja online. Salah satunya adalah kasus penipuan yang dialami oleh seorang remaja di Bogor bernama Herdien. Dilansir dari http://metro.sindonews.com/read/1047950/170/tertipu-belanja-online-lapor-polisi-malah-disuruh-ikhlasin-1443164184. Herdien tertipu saat belanja online di salah satu situs jual beli senilai Rp 1,1 juta. Tak ingin orang lain menjadi korban, Herdien bersama kekasihnya melaporkan kasus penipuan tersebut ke salah satu Polsek di kota Bogor. Sayangnya, saat herdien melapor kejadian tersebut, herdien bersama kekasihnya malah seperti dicueki petugas. Dengan santainya, polisi yang bertugas mendengarkan kronologis kejadian sambil merokok dan menonton televisi. Dan pada akhirnya petugas tersebut dengan santai mengatakan "udah banyak kasus kaya gitu, udah ikhlasin aja."
Dalam kasus diatas dapat dikaitkan dengan teori elaborasi. Teori elaborasi adalah sebuah teori persuasi dan perubahan sikap yang memprediksikan dua bentuk pengolahan pesan dan perubahan sikap: rute sentral dan periferal. Rute sentral dimana khalayak  menerima mentah-mentah semua informasi persuasi yang ada. Sedangkan rute periferal adalah khalayak secara kritis mencari tahu dahulu tentang semua informasi persuasi sampai sedetail-detailnya. (Periklanan dan Promosi)
Dari kasus diatas sikap polisi yang bersemboyan mengayomi masyarakat sungguh mengecewakan. Dengan ini kita sebagai masyarakat biasa harus pintar memilih situs belanja online dengan cermat. Saya akan memberikan beberapa tips agar tidak tertipu belanja online. Adapun tipsnya :
- Pilihlah website terpercaya yang sudah banyak digunakan khalayak atau sudah banyak mendapat testimonial. Dan pastikan situs ini menggunakan rekening bersama. Atau bisa memilih online shop yang menawarkan barangnya lewat bbm, line atau sarana chatting lainnya karena lebih dapat dipercaya.
- Hindari harga barang yang terlalu murah (tidak wajar), jangan sampai tergiur dengan harga murah, karna belum pasti menjamin kualitas dan belum pasti situs tersebut benar-benar mengirimkan barangnya.
- Simpan bukti pembayaran agar ada bukti untuk melapor apabila tertipu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H