Malang melintang diperASN-an, melingkar-lingkar di perHumas-an, biarpun sempat 'tersesat' dengan indahnya di perKeuangan-an akhirnya beberapa tahun lalu saya kembali ke khittah.
Saat datang ke tempat yang katanya khittah saya itu, suasana kantor macam setumpuk pakaian yang dicuci jemur doang tapi belum sempat disetrika, ditumpuk di keranjang dengan tinggi sekira 100 cm.
Gerak cepat, saya coba bereskan serentak, salah satunya mengelola media sosial instansi.
'Yuk bisa yuk' begitu kira-kita afirmasi yang saya tanamkan dalam diri sambil memandang nanar 7 (tujuh) orang staf  ASN berupa bapak-bapak senior, dan kurang lebih 15 (lima belas) orang tenaga pendukung yang saya yakin penuh potensi namun selama ini terlena dengan pola kerja santai, slow, hampir tidak ada pengakuan atau kesempatan untuk mereka tunjukkan apa yang mereka bisa. Dan situasi ini yang sudah terlanjur dibangun sekian lama.
Pada kesempatan ini saya mau ceritakan sedikit deh, 1 (satu) dari 10 (sepuluh) sub kegiatan yang menjadi tanggung jawab saya, dan tentu saja saya yakini akan dihisab kelak di hari akhir..ya kan?..
Sub kegiatan itu adalah mengelola media sosial instansi seperti yang sudah saya sebut tadi. Biar tidak muter-muter, saya rangkum deh di bawah ini soal perasaan saya hari-hari
1. Bikin konten, visualnya agak bagusan, dikomentarin netizen: pemerintah kok kebanyakan ngonten ga ada geraknya
2. Pake bahasa ngikutin karakteristik follower yang dilihat dari insight akun, dibilang: sok pengen dianggap kekinian
3. Lagi viral dialog pada salah satu adegan sinetron Ikatan Cinta yang "it's my dream, Mas! not hers!". Sudah diadaptasi oleh banyak akun lembaga bahkan akun resmi KPK aja pake. Kita coba bikin juga untuk tema anti korupsi, eh dibilang: ngedukung konten ga ada akhlak
4. Mau gerak, lalu lakukan upaya koordinasi sana sini, misal saat ada salah satu akun nge-tag kita pada berita soal balita yatim piatu yang didiagnosis kangker rahang namun tidak ada biaya untuk sehari-hari jika harus berangkat ke RS di ibukota negara sesuai rujukan, eh dipatahin: "bukan tugas utama jadi mimin"
5. Maksud hati supporting akun sesama biar jangkauan berita mereka bertambah dengan repost kontennya, dibilang: nyuri konten biar bisa di-SPJ-in (di-SPJ-in artinya diklaim untuk bisa dibayar padahal untuk jadi mimin ini tidak ada honornya dan tidak ada klaim biaya untuk konten, duh)