Bulan ini, hujan turun begitu sering. Mau pagi, siang atau malam hujan turun. Sepertinya ini memang sudah memasuki musimnya. Cuaca menjadi mendung dan terasa dingin. Air yang digunakan untuk mandipun terasa lebih dingin dari biasanya.
"Aduuuhhh..ibu. Sepertinya aku pagi ini tidak usah mandi saja. Airnya sangat dingin." Edo yang sedang berada di kamar mandi tiba-tiba berkata seperti itu saat kakinya coba disiram dengan sedikit air.
Padahal pagi itu ia harus berangkat sekolah. Bertemu dengan teman-teman dan bapak ibu guru. Apa ya yang akan bisa dilakukan Edo supaya bisa tetap mandi pagi meskipun airnya dingin?
Jawaban:
- Edo hanya cuci muka dan sikat gigi
- Edo mandi saja tanpa memakai sabun, supaya cepat selesai
- Edo memasak air untuk dicampurkan dengan air dingin. Supaya menjadi hangat
Ya...ternyata Edo memilih melakukan yang nomer tiga. Ia pun keluar lagi dari kamar mandi, kemudian pergi ke arah dapur. Di sana tampak ibu sedang menyiapkan sarapan.
"Apa yang kamu lakukan di sini Edo? Seharusnya kamu segera mandi dan bersiap-siap ke sekolah." Ibu masih tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Edo.
"Sebentar bu. Aku mau memasak air pagi ini." Edo mengambil baskom dan diisinya air yang hampir penuh.
"Kenapa kamu masak air cukup banyak? Untuk apa Edo?" Ibu masih penasaran dengan Edo.
"Aku tadi sudah masuk kamar mandi bu, tetapi airnya terlalu dingin. Daripada Edo tidak mandi pagi kan lebih baik memasak air supaya lebih hangat." Edo pun menjawab ibu dengan menunjukkan wajah yang gembira.
Edo pun duduk di dapur menunggu airnya mendidih sambil melihat sang ibu yang sedang memasak untuk sarapan. Hari ini ibu memasak menu yang sangat lezat. Ada wortel, kentang, brokoli, tempe, tahu, dan ada ikan laut. Wahh....enak sekali ya. Kira-kira ibu mau mengolah bahan-bahan masakan itu menjadi apa ya?
"Wortel itu apa enak sih bu?" Edo memegang wortel yang sudah dipotong-potong oleh ibu sambil bertanya.