Mahasiswa KKN Reguler 83 Posko 2 UIN Walisongo Semarang melakukan kunjungan UMKM di Desa Bejalen, Minggu (10/11/2024). UMKM tersebut yakni budidaya jamur tiram.
UMKM jamur tiram sudah berjalan selama 8 tahun. Jenis jamur yang dijual yakni jamur tiram putih. Harganya Rp 13.000 perkilo.
Pemilik usaha jamur, Yohanes Gunawan, mengatakan penjualan jamur tiram putih lebih banyak diminati masyarakat.
"Pernah jual yang jamur tiram coklat, cuma kurang laku karena orang sini masih awam sama jamur coklat, makanya banyak yang lebih suka jamur putih", ujarnya.
Media yang digunakan dalam budidaya jamur yakni log kayu dengan komposisi serbuk kayu sengon 100%, bekatul 10-15%, kapur atau gamping 3%, serta 65% air dengan pH 6-7.
Yohanes memanfaatkan sisa log kayu yang tak terpakai sebagai makanan cacing. Cacing tersebut diternakkan lalu dijual seharga Rp 40.000 perkilo.Â
Menurutnya, tantangan budidaya jamur harus pakai hati dan teliti. Dengan demikian akan menghasilkan panen yang bagus.
"Kalau tanam jamur yang pertama harus pakai hati terus serius nanti panennya bakal bagus. Yang kedua, kita harus teliti karena perawatan musim hujan dan kemarau itu beda. Kalau ada hama di musim hujan waktu 2 hari ngga diurusi bisa habis semua", tutur Yohanes.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H