Mohon tunggu...
Ika Aprila Rizkia
Ika Aprila Rizkia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ika

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lestarikan Budaya, Desa Bejalen Gelar Pentas Seni Tari Kuda Lumping

4 November 2024   18:33 Diperbarui: 4 November 2024   20:22 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa KKN Reguler 83 Posko 2 UIN Walisongo Semarang turut hadir menyaksikan Pentas Seni Tari Kuda Lumping. Acara tersebut diselenggarakan oleh karang taruna RT 10 Desa Bejalen dalam rangka peduli dan sadar budaya bangsa, Sabtu (02/11/2024).

Pentas Tari Kuda Lumping dimainkan oleh warga setempat, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Mereka memainkan berkelompok secara bergantian. Tak hanya dari warga lokal, tari kuda lumping juga dimeriahkan oleh SRKG Jagalan, KSKM Ambarawa, KPSB Kab. Semarang.

Acara berlangsung dari sore hingga malam. Dimulai oleh penampilan anak-anak tari Haswa Jalu Raga dan diakhiri oleh penampilan Warok KPSB Kab. Semarang. Meskipun sempat diguyur hujan, warga sangat antusias menyaksikan hingga akhir.

Sebelum tari kuda lumping dimulai, pendamping penari melakukan ritual berdoa dengan membawa dupa dan kembang di tempat. Setelah itu para penari memasuki tempat pentas dan menari. Pada akhir tarian terdapat beberapa penari kerasukan dan kebal pecutan. Hal tersebut tak asing lagi bagi para penari yang sudah terbiasa.

Salah satu pemain, Tara, mengungkapkan rasa senang bisa melestarikan budaya bangsa. Mereka berlatih jauh-jauh hari secara maksimal.

"Rasanya senang, karena bisa menampilkan budaya bangsa. Latihannya lama ngga terhitung", ujarnya.

Pentas seni diadakan bukan sekadar menghibur rakyat, tapi juga sebagai bentuk nguri-nguri budaya. Salah satu warga, Supatmin, berharap budaya ini terus dikembangkan oleh generasi berikutnya.

"Saya berharap untuk selanjutnya bisa mengembangkan budaya untuk anak-anak karang taruna di Bejalen", tuturnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun