Mohon tunggu...
IKA EMILIA YULIANI
IKA EMILIA YULIANI Mohon Tunggu... Guru - a wife a mom a teacher

Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Happy? Ya Pembelajaran Berdiferensiasi!

31 Oktober 2023   20:36 Diperbarui: 31 Oktober 2023   20:47 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi

Awal memasuki modul 2.1 ini saya masih bingung, ternyata ada materi baru lagi yang harus dipelajari yaitu tentang pembelajaran berdiferensiasi. Apasih pembelajaran berdiferensiasi ini? Dan apa korelasinya dengan Pendidikan Guru Penggerak ini?

Pembelajaran Berdiferensiasi, menurut saya pribadi adalah salah satu metode dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang bisa memenuhi kebutuhan belajar murid yang tentunya beragam dalam satu lingkungan kelas. Melalui pembelajaran berdiferensiasi ini, sebagai guru di dalam kelas mampu memberikan ruang dan juga kesempatan bagi murid untuk menumbuhkan minat dan bakatnya ketika melakukan pembelajaran di dalam kelas. Dengan melakukan pembelajaran berdiferensiasi kita juga memberikan keadilan dalam memenuhi kebutuhan belajar murid yang beraneka ragam.

Ada tiga strategi pembelajaran berdiferensiasi yaitu, Diferensiasi konten merupakan strategi yang mendiferensiasikan materi pembelajaran kepada murid. Diferensiasi proses, merupakan suatu usaha untuk membantu murid memahami materi pembelajaran dengan memberi beberapa kegiatan sesuai dengan kebutuhan murid. Diferensiasi produk, merupakan hasil yang diharapkan oleh murid setelah proses pembelajaran yang mencerminkan pemahaman murid dari tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran

 Lalu, bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat diimplementasikan di dalam kelas?

Di dalam kelas, seorang guru menjadi aktor utama dalam mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru harus mampu memberikan keadilan dalam memenuhi kebutuhan belajar murid yang beraneka ragam di dalam kelas. Dalam hal ini, adil bukan berarti sama rata. Namun keadilan yang dimaksud adalah bagaimana seorang guru mampu bersikap dan memastikan kebutuhan semua muridnya, mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengembangkan minat dan bakatnya. Dan hal ini tentunya akan berbeda antara murid yang satu dan murid lainnya.

Hal -- hal yang perlu dilakukan oleh guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran di dalam kelas adalah dengan mengetahui dan memetakan kebutuhan belajar muridnya. Dalam pembelajaran berdiferensiasi ini, setidaknya ada 3 aspek yang harus dipetakan oleh seorang guru :

Apa itu kesiapan belajar (readiness) ?Kesiapan belajar  merupakan kapasitas untuk mempelajari sebuah materi, konsep atau keterampilan baru dari seorang murid. Dalam mempelajari sebuah materi, tentunya kapasitas setiap murid itu tidaklah sama. Ada seorang murid yang suka pembelajarannya dari abstrak ke konkrit ataupun sebaliknya. Ada juga murid yang lebih menyukai kegiatan pembelajaran dari yang sederhana ke yang lebih kompleks ataupun sebaliknya.  Kesiapan belajar murid  ini bukanlah tentang intelektualitas, hal ini lebih ke informasi tentang apakah pengetahuan ataupun keterampilan yang dimiliki murid saat ini sesuai dengan pengetahuan baru yang akan disampaikan. Tujuan dari melakukan indentifikasi kebutuhan belajar murid berdasarkan tingkat kesiapan belajar adalah untuk memodifikasi tingkat kesulitan pada bahan pembelajaran, sehingga dipastikan murid terpenuhi kebutuhan belajarnya (Joseph, Thomas, Simonette dan Ramsook, 2013:29). Dari pemetaan ini seorang guru bisa menyiapkan pembelajaran dengan dinamika kesiapan belajar murid yang tentunya sangat beraneka ragam.

  • Minat murid

Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri.  Dalam hal ini kita bisa melihat minat dalam 2 perspektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun