Mohon tunggu...
Ika Melinda Meliala
Ika Melinda Meliala Mohon Tunggu... Lainnya - Panitera Pengganti

PN Palangkaraya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tertipu Cinta Dunia Maya

4 Desember 2024   09:12 Diperbarui: 4 Desember 2024   09:25 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penipuan berkedok cinta, atau love scamming, merupakan fenomena yang semakin marak di dunia maya, terutama di Indonesia. Modus operandi ini melibatkan penipu yang menciptakan identitas palsu untuk menarik perhatian dan kepercayaan korban, sebelum akhirnya mengeksploitasi mereka secara finansial. Berikut adalah gambaran umum mengenai penipuan ini, termasuk cara kerjanya, ciri-ciri, dan dampaknya.

Love scamming adalah penipuan yang dilakukan dengan memanfaatkan hubungan romantis yang dibangun secara online. Pelaku, yang sering disebut sebagai love scammer, menggunakan identitas palsu untuk mendapatkan kasih sayang dan kepercayaan korban. Setelah hubungan terjalin, penipu akan meminta uang atau barang berharga dengan berbagai alasan yang mengharukan atau mendesak.

Proses love scamming biasanya mengikuti langkah-langkah berikut:

Beberapa tanda yang dapat mengindikasikan adanya penipuan berkedok cinta meliputi:

Korban love scamming sering mengalami dampak jangka panjang, baik dari segi emosional maupun finansial. Banyak dari mereka mengalami kesulitan ekonomi akibat kehilangan uang dalam jumlah besar dan dampak psikologis seperti depresi atau gangguan kecemasan

Love scamming adalah bentuk kejahatan cyber yang memanfaatkan kerentanan emosional individu dalam mencari cinta. Masyarakat perlu lebih waspada terhadap tanda-tanda penipuan ini dan selalu berhati-hati saat menjalin hubungan di dunia maya. Edukasi mengenai modus operandi love scammers sangat penting untuk mencegah terjadinya penipuan ini di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun