Ketika di malam yang tak berkata
Berdiri pada tanah kala ku anggap berdosa
Melihat kelip yang tiada
Kemanakah ku harus jemput bahagia kemari
Kencana yang tak kunjung ku miliki lagi
Seakan buatku haus dengan kilau
Melepas dahaga dengan air tak berbasah
Buat diri ini makin menderita
Duhai… seberat baja apakah khilafku ini
Kerukkan harta-harta duniaku
Aku haus kenikmatan
Aku ingin berkuasa di panji diriku
Ingin ku miliki banyak prajurit
Bekerja di wadah mewahku dulu
Lagi, lagi laksanakanlah aku kala dulu
Aku sudah cukup menderita
Kapan kau kayakan aku lagi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H