Ketika membeli furniture tentunya kita akan mempertimbangkan bahan kayu yang digunakan, yang akan mempengaruhi harga. Apa bedanya Jati Belanda dan Jati Jepara? Apa bedanya kayu multipleks dan triplek? Apa itu partikel board,MDF, HDF? Mana kayu yang terbaik dan kuat untuk furniture agar lebih awet usianya? Nah simak petualangan yang menambah sedikit tentang ilmu perkayuan saya..
Cerita dimulai ketika kami melakukan pengadaan barang untuk mengisi kebutuhan mebeleur kamar untuk Asrama Walisong di Jalan Kompos Lenteng Agung. yang belum tau Asrama Walsiongo boleh di klik tulisan saya sebelumnya Sejarah Berdirinya Asrama Walisongo Setelah sekian lama pencarian oleh pengurus YAPI maka tugas dialihkan kepada kami sesuai budget yang tersedia.
Maka saya melakukan survei untuk ranjang tidur, kasur dan lemari pakaian. Untuk tempat tidur kami memutuskan untuk memakai ranjang besi agar lebih kuat dan tahan lama. Sedangkan untuk kasur dipilihlah kasur busa menyesuaikan budget yang tersedia. Kenapa bukan springbed supaya lebih nyaman dipakai tidur, Ya iyalah ini kan bukan hotel.
Nah cerita yang paling menarik adalah ketika saya melakukan survey untuk mencari lemari pakaian 2 pintu di beberapa tempat. Saya mengunjungi beberapa toko mebeul dan furniture untuk mengetahui harga toko dan mengunjungi juga workshop mebeul atau ke produsen langsung. Saya mengunjungi sekitar 15 tempat lebih menyusuri Depok, Bogor, Tangerang Selatan (huff, keringetan keliling-keliling). Dari sekian tempat yang saya kunjungi, saya tidak melewatkan kesempatan untuk bertanya-tanya sehingga bertambahlah ilmu perkayuan saya. Saya jadi mengetahui tentang jenis-jenis kayu. Ternyata beberapa jenis bahan kayu yang digunakan dan sangat mempengaruhi harga.
Saya akan membandingkan harga lemari dua pintu berdasarkan bahan kayu lemari pakaian dengan ukuran standar:tinggi200cm, panjang 100cm, lebar 50cm.
1. 1. Kayu Jati Jepara
Jenis kayu solid ini memang pilihan utama untuk membuat furniture. Kayu jati paling banyak diminati karena kualitasnya, ketahanannya terhadap kondisi cuaca, tahan rayap, dan seratnya yang menarik. Walau keras dan kuat, kayu jati mudah dipotong dan dibentuk. Konon katanya Jati terbaik di Indonesia berasal dari Jawa. Ketika dijadikan furniture/mebel kayu Jati Jepara terkenal kualitasnya. Tekstur kayu jati Jawa ini lebih halus, dengan serat kayu yang tajam dan warna lebih seragam, sehingga sangat terlihat kesan kuno/antic. Kayunya sudah dikeringkan agar tidak mudah muai dan susut, ukirannya rapi, finishing bagian dalam dan luarnya halus. Harganya cukup mahal dibanderol mulai dari Rp. 3.000.000 ke atas.
Menurut tukang kayu yang saya kunjungi sebenarnya ada juga mebeul kayu jatinon-Jepara berbahan dasar kayu jati lainnya yang memiliki kualitas lebih rendah karena tidak dikeringkan secara sempurna,finishing tidak terlalu halus dan ukirannya sederhana (tidak serumit ukiran jepara) dibanderol dengan harga mulai dari Rp. 1.500.000 ke atas
[caption id="attachment_305861" align="aligncenter" width="236" caption="Lemari ukir kayu jati *foto dok pribadi"][/caption]
2.2. Kayu Jati Belanda
Kayu ini sebenarnya merupakan bahan limbah peti kemas. Sering disebut juga kayu Madura, karena banyak dijual oleh orang Madura. Dinamai kayu Jati Belanda sebenarnya bukan karenaasalnya dari Belanda. Jati tidak akan tumbuh di Negara subtropik seperti Belanda.Mungkin disebut demikian karena kayu ini adalah kayu bekas peti-peti pengemas barang impor yang sebagian besar diangkut kapal laut yang kebanyakan dari Negara Eropa. Yang disebut Jati Belanda / Jati Londo ini berasal dari kayu Kiefer/Oak/Pine. Daya tariknya yang utama ada pada harganya yang relatif murah. bahannya enteng, warnanya kuning muda,seratnya menimbulkan kesan unik tersendiri , terletak pada alur urat dan mata kayunya.Namun kekurangannya, kayu ini tidak bisa rata 100%. Bila dijadikan lemari pakaian harnganya mulai dari Rp. 1.800.000 ke atas. Harganya lebih murah hampir separuhnya dari harga lemari jati jawa ya..
[caption id="attachment_305862" align="aligncenter" width="300" caption="lemari jati belanda *foto dok pribadi"]
3.Multiplek
Multiplek ini kelihatannya seperti triplek yang disusun beberapa lapis. Multipleks atau disebut juga kayu lapis press-an pabrik dibentuk dari beberapa lembaran kayu yang direkatkan dengan tekanan tinggi. Tebalnya bervariasi, dari 3 mm, 4 mm, 9 mm dan 18 mm. Makin tebal, makin kuat, makin mahal. Penampangnya luas sehingga bisa dibentuk jadi ukuran apa saja. Ketika saya mengunjungi workshop furniture berbahan dasar multipleks ini, si tukang kayu ini mengatakan harganya lebih murah dari kayu solid namun kekuatannya mirip. Kita tidak perlu memakai sambungan antar kayu, makin sedikit sambungan, furniture makin kuat. Dia membandingkan dua lemari yang satu berbahan kayu jati belanda dan satunya lagi bahan multipleks (kayu lapis setebal 20 mm, press pabrikan). Dia menjamin lebih kuat tahan lama untuk lemari yang dari multipleks. Harga lemari pakaian dua pintu berbahan multipleks mulai dari Rp. 2. 000.000 ke atas
[caption id="attachment_305866" align="aligncenter" width="300" caption="Triplek dan multiplek, makin tebal makin mahal harganya. * foto dok UD. Bintang Timur Perkasa"]
4.MDF/ HDF ( Medium Density Fibreboard / Hard Density Fibreboard)
MDF/HDF terbuat dari serbuk kayu halus dan direkatkan serta dipadatkan dengan suhu dan tekanan yang sangat tinggi. HDF lebih padat kayu serbuknya dan lebih kuat dibanding dengan MDF. Jenis kayu buatan ini lebih fleksibel dan mudah dibentuk sesuai keinginan. Ia dapat di buat knock down atau bongkar pasang,sehinggaringkas dalam transportasi. Kekurangannya MDF dapat melengkung jika menahan beban terlalu berat dan tidak dapat di pakai lagi ketika di bongkar ulang.
Ada jenis kayu buatan yang mirip dengan jenis MDF, yaitu kayu partikel/ kayu Particle board juga terbuat dari kayu partikel sisa kayu seperti serbuk gergaji, potongan kayu kecil, dan serpihan kayu yang dieratkan dengan bahan kimia resin serta diberikan suhu tekanan tinggi yang kemudian dikeringkan. Namun, kayu partikel lebih kasar dan tidak beraturan. Harga kayu partikel memang paling murah diantara kayu olahan lainnya. Karena bahan partikel board ini merupakan bahan dari kayu yang di lem, maka jika basah maka kekuatannya akan hilang.
Lemari Kayu MDF atau partikel board harga mulai dari Rp. 700.000 ke atas
[caption id="attachment_305863" align="aligncenter" width="300" caption="Lemari MDF, terkesan mewah karena finishing dilapis pelapis kayu HPL *foto dok pribadi"]
5. 5. Kayu triplek
Ada lemari yang ringan karena berbahan dasar rangka kayu solid namun badannya dibuata dari triplek tipis ukuran 6 mm harga mulai dari Rp. 850.000 ke atas.
[caption id="attachment_305864" align="aligncenter" width="300" caption="Lemari rangka kayu, badan triplek dengan ketebalan 6 mm. makin tebal triplek makin mahal."]