Mohon tunggu...
Zulfa Zaida
Zulfa Zaida Mohon Tunggu... Teacher - Teacher

Seseorang yang masih fakir ilmu dan ingin terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Ilmu Biologi Konservasi di Sekolah

6 September 2018   21:44 Diperbarui: 6 September 2018   22:16 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan biodiversitas, bahkan kedua tertinggi di dunia setelah Brazil. Alasannya karena Indonesia merupakan daerah yang berada di zona khatulistiwa sehingga beriklim tropis. Intensitas cahaya yang sama setiap tahunnya menyebabkan berbagai flora dan fauna dapat hidup di Indonesia. 

Diperkirakan sekitar 25.000 spesies tumbuhan berbunga (10% dari tumbuhan berbunga dunia), 515 spesies (12% dari jumlah mamalia dunia, 600 spesies reptilia, 1500 spesies burung, dan 270 spesies amfibia (Indrawan dkk. 2007). Serta diperkirakan 21.000 spesies tumbuhan di dunia dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan manusia (Joy, dkk. 1998). Tidak kurang dari 1.040 spesies tumbuhan dimanfaatkan sebagai bahan obat dan kosmetik.

Namun, tingkat biodiversitas yang tinggi tidak sejalan dengan proses penjagaan dan pelestarian yang sesuai. Ada pepatah yang menyatakan semakin banyak kita berkontribusi terhadap alam, maka alam akan menunjukkan jati dirinya dan bersahabat dengan kita. Begitu juga sebaliknya, semakin banyak kita merusak alam, maka alam akan menunjukkan keberingasannya. Dalam artian alam (sumber daya hayati) yang telah di rusak akan menjadi bumerang bagi kehidupan manusia.

Hal ini bisa dibuktikan dengan beberapa kasus yang sangat mencengangkan. Hampir di berbagai daerah di Indonesia terjadi eksploitasi terhadap sumber daya hayati secara besar-besaran. Banyak oknum-oknum yang memanfaatkannya hanya karena kepentingan pribadi. Kebanyakan kasus tersebut terjadi dengan dalih semakin banyak mengekploitasi, maka semakin banyak keuntungan materi yang diperoleh. Padahal jika dilihat dari aspek ekologi, itu sangat merugikan manusia maupun alam.

Ketika dampak ekploitasi ini dirasakan oleh manusia dan mereka begitu sengsara di buatnya, namun yang menjadi masalahnya adalah tidak semua menyadari akan penyebab dari ulah manusia itu sendiri. Apalagi tingkat kesadaran masyarakat Indonesia yang belum merata, menyebabkan semakin banyak kasus dan akibat yang terjadi. Salah satu solusi untuk meningatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya menjaga dan melestarikan sumber daya hayati ini adalah penanaman ilmu biologi konservasi sejak dini.

Biologi konservasi merupakan cabang ilmu biologi yang bergerak dalam pelestarian alam dengan memahami dasar-dasar ekologi dan mengembangkan solusi ekologis atas permasalahan yang terjadi. Penanaman ilmu biologi konservasi ini dirasa sangat penting diterapkan di bangku sekolah, lebih tepatnya lagi bangku Sekolah Dasar.

Kenapa harus dari Sekolah Dasar? Karena biologi konservasi ini merupakan ilmu terapan yang bukan hanya mempelajari teori saja, tetapi perlu pengaplikasian yang maksimal. Untuk dapat memahamkan pentingnya menjaga sumber daya hayati butuh waktu yang lumayan panjang. Mengingat kondisi pengetahuan dan perilaku seseorang yang akan terus berkembang ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar hingga saat ia dewasa tiba.

Ada dua prinsip yang dapat diterapkan di sekolah, yaitu upaya preservasi dan upaya konservasi. Dua hal ini harus saling berkaitan karena preversari merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan untuk menjaga dan mempertahankann kelestarian alam, sedangkan konservasi merupakan bentuk nyata preservasi. Bentuk preversari di Sekolah Dasar masih bersifat sederhana, contohnya penerapan kebiasaan buang sampah pada tempatnya. 

Karena ketika siswa beranjak ke SMP, SMA hingga menjadi dewasa kebiasaan itu dapat mengakar menjadi sebuah prinsip hidupnya dan menyadari akan pentingnya menjaga alam. Sehingga siswa tersebut nantinya dapat menjadi problem solver yang memiliki sikap dan kepekaan yang tinggi terhadap diri dan lingkungannya dalam mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan ilmiah.

Dalam praktiknya, penerapan dan pemahaman ilmu Biologi Konservasi di jenjang sekolah ini perlu mendapatkan dukungan dan perhatian dari berbagai pihak. Bukan hanya guru saja, tetapi peran orang tua pun sangat dibutuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun