Sejuk pergi menghilang
Karena raja siang sedang meneropong
Hawa panas pun turun memanggang kulit
Peluh turun memandikan kulit
Raja siang pelan menuju ufuk barat
Tapi kami tak henti kerja berat
Karena cinta membuat kami tak bisa sekarat
Panas dan hujan kami semangat saja
Pada ladang kami menitip asa, terus bekerja
Menanam benih diawal musim
Mengharapkan panen diakhir musim
Ditengah laut gelombang seakan bertikai
Ombak berloncatan menggapai langit biru, dengan gemuruh menuju pantai
Sang nelayan terombang ambing
Karena biduk dihantam angin yang menerjang
Tapi kami tetap tenang
Demi si buah hati kami berjuang
Ketika senja datang
Kami kembali ke rumah dengan wajah senang
Menemui si buah hati yang sedang menanti riang
Padanya peluk cium tak pernah hilang
Waihama, 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H