Mohon tunggu...
Afijal Ijal
Afijal Ijal Mohon Tunggu... -

Ulet, tekun dan mau berusaha untuk mencapai kesuksesan di masa yang akan datang www.ijalnewbie.blog.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

mengejar harapan

21 Mei 2011   16:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:23 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Matahari kembali terbit dan bersinar dengan indahnya, dan tetes embun pagi pun mulai hilang jatuh kepermukaan bumi. aku melangkah menuju tempat ku beraktivitas disebuh universitas swasta di propinsi aceh, dengan senyum aku melangkah dan menuju ke kenderaan impian ku yaiu sebuah sepeda motor berwarna hitam silver yg selalu menunggangi ku menuju ketempat ku bekerja.

Jarak rumah ku menuju ke kampus lebih kurang 45 Km dengan jarak tempuh lebih kurang 35 menit. dengan santai aku menghidupkan sepeda motor dan pamit kepada orang tua dan saudara-saudara kandung ku. dengan gagah nya aku naik ke kuda mesin ku dan langsung tancap gas.

Dalam perjalanan berbagai aktivitas ku lihat ada ibu-ibu yang mengantar anaknya kesekolah, ada wanita cantik yang sedang menyapu halaman rumahnya, ada sekelompok bapak-bapak yang nongkrong diwarung sambil menikmati segelas kopi, ada pemuda yang dengan santai nya mengantar sang kekasih menuju ke tempat pasangannya bekerja.

Dalam tatapan ku ini serta dengan kecepatan kuda mesin ku, terpikir dibenak ku "apa sih yang aku kejar selama ini...?" pertanyaan ini selalu muncul dan melintas dibenak pikiran ku. tanpa menekan pedal rem dan menancapkan gas kuda, ku terus melaju.

dalam waktu 35 menit, aku sampai didepan pagar kampus tempat ku bekerja, langsung ku parkirkan kereta ku ditempat parkir, tetapi sebelum ku parkis lewat dua orang mahasiswi dengan tanpa senyum dan ramah tamah, langsung berkata " Lage Agam Bangai" (seperti lelaki bodoh). itulah yg terucapkan oleh bibir mahasiswi itu. dan seraya melirik kiri, kanan, depan dan belakang ku berfikir untuk siapakah ucapan itu dilontarkan.

mahasiswi itu pun terus berlalu, tanpa ada basa basi menuju kantin kampus dan ku pun menuju ruangan ku seperti biasanya. ku ambil LCD proyekor dan kabel ku pun keluar dari ruang ku menuju ruangan mahasiswa belajar, kebetulan hari itu aku mengajar mata kuliah analisa sistem informasi (ASI). lewat depan kantin kampus aku kembali lagi berjumpa dengan dua mahasiswi yang melontarkan kata-kata tadi, langsung mereka spontan kaget, sambil berkata " hai.. tenyata lelaki yang kita bilang tadi pagi itu adalah seorang dosen. tanpa ada melirik kiri dan kanan langsung mahasiswi tersebut kabur tanpa jejak.

Ku kembali melanjutkan langkah ku menuju tempat ku mengajar, sambil diiringi langkah kaki, aku melakukan analisa, aadakah aku berbuat salah di pagi ini...? sehingga aku di umpat oleh mahsiswi ku sendiri.... tanpa pikir panjang ku pun sampai diruang tempat ku mengajar, dan langsung menghidupkan laptop dan LCD, langsung ucapkan salam dan melanjutkan materi seperti biasa tentang bagaimana analisa itu bekerja bagi seorang analisis.

tiba-tiba benak ku kembali terlintas serta tergiang ditelinga apa yang dikatakan mahasiswi untuk ku di pagi hari tadi. apakah yang ku kejar saat  ku membawa kereta ku.......? apakah kah harapan itu akan hadir, tetapi tidak kelihatan hasilnya buat ku....? Aku pun semakin bingung apa yang harus kupikirkan dan kukerjakan demi mengejar harapan yang telah lama ku idam-idamkan........ (Bersambung )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun