Mohon tunggu...
Ijal Ijal
Ijal Ijal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang menjadi mahasiswa

"Dingin tetapi tidak kejam"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Serunya Tradisi Maulid di Aceh Barat Khususnya Meulaboh

2 Desember 2024   11:12 Diperbarui: 2 Desember 2024   12:41 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tradisi Maulid di Aceh Barat, khususnya di Meulaboh, memiliki karakteristik yang unik dan kental dengan nilai-nilai keislaman serta budaya lokal. Berikut adalah beberapa hal yang biasanya mewarnai tradisi Maulid di wilayah ini:

1. Pelaksanaan Kenduri (Khanduri Maulid)

Kenduri Maulid merupakan tradisi utama dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Aceh. Masyarakat bergotong royong memasak makanan tradisional dalam jumlah besar, seperti kuah beulangong (kari daging atau ayam khas Aceh yang dimasak dalam kuali besar). Hidangan ini kemudian dinikmati bersama-sama oleh seluruh masyarakat, termasuk tamu undangan.

2. Pengajian dan Zikir

Acara Maulid sering diawali dengan pengajian, pembacaan Barzanji, Diba', atau Hikayat Nabi. Selain itu, zikir bersama dilakukan untuk meningkatkan keimanan dan mengenang perjuangan Nabi Muhammad SAW.

3. Pawai dan Prosesi Tradisional

Di beberapa tempat di Meulaboh, tradisi Maulid juga dimeriahkan dengan pawai atau prosesi budaya. Anak-anak, remaja, dan orang dewasa berpartisipasi dalam kegiatan ini, mengenakan pakaian tradisional Aceh.

4. Gotong Royong dan Solidaritas Sosial

Tradisi Maulid di Meulaboh juga memperlihatkan semangat gotong royong yang tinggi. Warga desa berkumpul di meunasah atau balai desa untuk mempersiapkan perayaan. Momentum ini mempererat hubungan sosial antar warga.

5. Durasi Perayaan yang Lama

Di Aceh, termasuk Meulaboh, perayaan Maulid sering berlangsung cukup lama, mulai dari bulan Rabiul Awal hingga Rabiul Akhir. Setiap desa atau gampong biasanya memiliki jadwal masing-masing sehingga warga bisa saling menghadiri perayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun