Mohon tunggu...
Iis Sakila
Iis Sakila Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

Menulislah supaya perjalanan hidupmu dikenang orang...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bercermin dari Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak

24 September 2022   17:26 Diperbarui: 24 September 2022   17:32 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jurnal Refleksi Dwimingguan Ke-2

Oleh : Iis Sakila

Calon Guru Penggerak Angkatan 6

Tak terasa sudah di minggu ke-4, saya mengikuti Pendidikan Guru Penggerak. Begitu banyak yang belum saya kuasai untuk menjadi seorang pendidik yang mampu menumbuh kembangkan karakter murid maupun menciptakan pembelajaran yang bermakna di kelas. Saya bersemangat sekali, untuk mengetahui dan mempelajari tentang nilai dan peran Guru Penggerak demi masa depan saya kelak dan dapat menerapkannya kepada anak didik saya setelah lulus PGP. Semoga lulus, aamiin...

Apa sajakah nilai dan peran dari seorang Guru Penggerak itu? Apa yang bisa diterapkan di pembelajaran di kelas saya setelah menguasai nilai dan peran Guru Penggerak? Apa yang akan saya lakukan setelah lulus Guru Penggerak? Pertanyaan-pertanyaan ini ada di benak saya, dan perlu dicari jawabannya. Dan jawabannya hanya akan terjawab setelah mengikuti kegiatan 2 minggu ini di PGP, dan seperti kegiatan yang saya ikuti berikut ini.

Hari Senin, 12 September 2022 saya mulai kegiatan PGP dengan alur mulai dari diri. Pada alur ini, saya diminta membuat trapesium usia saya sendiri, sesuai  intruksi-intruksi yang harus saya lakukan. Dalam trapesium usia ini saya mengidentifikasi peristiwa positif dan peristiwa negatif pada masa sekolah saya. Saya termenung mengingat-ngingat apa saja peristiwa yang membekas di masa sekolah saat itu. Dan saya juga mengidentifikasi nilai dan peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah. Dalam tiga kegiatan itu, saya memahami beberapa hal, bahwa nilai dan peran seorang Guru Penggerak dalam mendidik murid, harus menyeluruh baik dalam memberikan pengetahuan, menanamkan karakter maupun memperhatikan semua yang ada pada diri murid.

Kendala yang saya temui pada saat akan mengumpulkan tugas, saya tidak dapat mendownload hasil kerja saya di canva, mencoba yang kedua kali sama masih tidak bisa di download. Akhirnya saya buat pptnya, waktupun sudah masuk deadline pengumpulan tugas, tanpa saya edit lagi saya kirim tugas saya. Lain kali saya harus mempersiapkan diri, untuk menggunakan aplikasi yang tepat dan mudah digunakan untuk menyelesaikan tugas saya, atau menguasai aplikasi canva dengan baik lagi.

Hari Selasa, 13 September 2022, kegiatan PGP masuk ke alur eksplorasi konsep forum diskusi. Di alur ini saya harus memahami dan mempelajari materi modul 1.2, di dalamnya terdapat 22 slide yang harus saya buka di LMS. Dari semua materi ada beberapa pertanyaan yang harus saya jawab seperti apa saja yang bekerja secara alami pada diri seorang manusia dan bagaimana pengaruhnya bagi manusia dalam berperilaku? Bagaimana memahami cara kerja otak, 5 kebutuhan dasar manusia, tahap tumbuh-kembang anak berserta pengaruhnya pada pembentukan kebiasaan dan nilai-nilai hidup manusia? Mengapa demikian?

Selain pertanyaan di atas, masih ada beberapa lagi pertanyaan pematik yang harus saya jawab. Semua pertanyaan-pertanyaan itu membuat saya optimis dapat mengasah diri saya untuk menjadi pendidik yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Hal positif yang saya dapatkan dari alur ini, saya dapat mempelajari dan memahami nilai-nilai dan peran yang harus saya miliki setelah lulus Guru Penggerak.

Pada hari kedua alur tanggal 14 September 2022 eksplorasi konsep, saya diminta untuk menceritakan mengenai salah salah satu dari nilai-nilai GP (berpihak pada murid, inovatif, kolaboratif, reflektif, dan mandiri) yang saya miliki. Dan saya juga diminta menuliskan narasi singkat tentang 10 kegiatan di sekolah yang saya anggap masuk sebagai contoh penerapan dari peran GP yang saya pahami saat ini (pemimpin pembelajaran, pendorong kolaborasi, penggerak komunitas praktisi, mewujudkan kepemimpinan murid, menjadi coach bagi rekan guru). Pada kegiatan ini, saya merasa percaya diri dengan nilai mandiri yang ada pada diri saya. Hal positif yang saya dapatkan dari kegiatan ini, saya dapat membedakan kegiatan-kegiatan praktik baik mana saja yang merupakan nilai-nilai maupun peran Guru Penggerak.

Kendala yang saya temui dari alur ini, dalam menjawab pertanyaan di LMS. Saya harus benar-benar memahami terlebih dahulu materi modul 1.2. Jadi saya print out materinya, supaya saya dapat membacanya berulang-ulang dan mendapatkan kata kunci dari materi yang saya baca supaya bisa saya pahami.

Yang paling serunya di PGP, yaitu alur ruang kolaborasi yang dilaksanakan tanggal 15 September 2022. Di mana saya berkolaborasi dengan rekan saya di CGP 6. Dalam kolaborasi yang saya lakukan di alur ini, kami harus membuat rancangan kegiatan yang menggambarkan nilai dan peran Guru Penggerak. Kebetulan kelompok saya hanya bertiga, kami harus mempresntasikan hasil diskusi kami di ruang kolaborasi tersebut. Senangnya bisa bekerja sama dengan, guru hebat seperti rekan-rekan saya. Ada yang jadi narasumber dan rekan satunya seorang guru berprestasi. Senang bisa mengenal dan bekerjasama dengan mereka.

Selanjutnya, di hari kedua ruang kolaborasi tanggal 16 September 2022, kelompok kami mempresentasikan hasil rancangan kegiatan yang kami buat berdasarkan nilai-niali Guru Penggerak yang dimiliki anggota kami, yaitu nilai mandiri, nilai inovatif dan nilai berpihak pada murid, dan mengunggah hasil diskusi di LMS.

Kendala yang kami hadapi, yaitu merancang satu kegiatan yang harus kami sepakati.  Disitu kami, berdiskusi sangat alot dengan ide rancangan kegiatan masing-masing. Akhirnya dari nilai-nilai yang dimiliki setiap anggota kelompok, kami menyepakati satu nilai yaitu nilai kolaborasi sebagai pemimpin pembelajaran dengan menciptakan suasana kelas belajar siswa yang menyenangkan melalui pembuatan pojok baca di kelas.

Alur demonstrasi kontektual pada tanggal 19 September 2022, membuat gambaran diri sebagai Guru Penggerak di masa depan. Saat itu merasa pikiran saya terganggu, harus memikirkan aktivitas apa yang saya lakukan setelah 3 tahun lulus GP. Hal positifnya setelah itu, saya mampu menuliskan kisah narasi dalam video sederhana yang dapat menggambarkan kira-kira apa saja aktivitas baik dalam keseharian, atau menggambarkan nilai-nilai Guru Penggerak (berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif) yang telah dihidupi selama 3 tahun tersebut. Namun saya menghadapi kendala lagi dalam pembuatan video, menyematkan foto yang sesuai dengan nilai-nilai dan peran GP, karena saya tidak banyak mendokumentasikan setiap kegiatan yang saya lakukan. Dan akhirnya saya memutuskan, membuka file foto lama yang dapat saya sematkan di video.

Pada alur elaborasi pemahaman/koneksi antar materi pada tanggal 21-22 September 2022, diminta untuk menuangkan berbagai pertanyaan mengenai materi nilai dan peran Guru Penggerak yang masih ingin digali lebih lanjut pada aktivitas ini. Saya merasa optimis, dapat membuat pertanyaan tersebut. Karena pertanyaan yang saya buat, sudah saya persiapkan sebelumya.

Koneksi antar materi hari kedua, melaksanakan rencana yang telah dituliskan pada refleksi 4P di bagian koneksi antar materi mengenai "pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin serta dapat dilakukan sendiri dari sekarang". Saya merasa tertarik, dan memikirkan apa saja pengembangan diri yang akan saya lakukan di lingkungan sekolah. Ide/ gagasan yang saya lakukan dengan merefleksi kembali proses pembelajaran apa yang saya lakukan di kelas.

Yang menjadi kendala, apa yang harus saya siapkan untuk berdiskusi dengan instruktur mengenai ragam praktik baik yang bisa dilakukan terkait penumbuhan nilai dalam diri saya sebagai Guru Penggerak. Karena hal itu, saya pelajari lagi dan pahami dengan baik materi modul 1.2.

Setelah semua rangkaian alur di atas, waktunya aksi nyata tanggal 23 September 2022. Saya merasa menikmati setiap aksi nyata yang saya lakukan di kelas bersama siswa-siswa saya, menambah kedekatan kami dan mendapatkan pengalaman-pengalaman baru. Dalam aksi nyata yang saya lakukan, merancang satu kegiatan hasil kolaborasi kami di kelompok, yaitu kegiatan membuat pojok baca di kelas, untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam literasi dan supaya siswa gemar membaca.

Pada saat menyediakan pojok baca, terjalin kolaborasi dan komunikasi antara saya dengan rekan guru dan siswa. Kami berkolaborasi menghias dinding dengan pohon yang di cat, menyusun buku di rak, memasang alas, dan memberi pembatas area pojok baca. Dengan kolaborasi tersebut, pojok baca dapat terealisasi dengan baik. Siswa pun dapat memanfaatnya untuk tempat membaca kapan pun siswa mau, dan dapat dimanfaatkan untuk menyimpan hasil karya siswa. Dari sini saya belajar, pentingnya menjalin komunikasi yang baik, agar kita mudah berkolaborasi untuk  mencapai tujuan bersama.

Dampak dari adanya pembuatan pojok baca yang saya rasakan, yaitu siswa lebih bersemangat untuk membaca buku, siswa dengan inisiatifnya sendiri mau membaca di pojok baca, bertambahnya pengetahuan dan wawasan baru siswa setelah membaca, meningkatnya perbendaharaan kata siswa dalam berbahasa, siswa dapat membaca kapan pun tanpa harus ke perpustakaan, dan siswa menjadi gemar membaca.

Kendala yang saya hadapi, Ketika menyiapkan perlengkapan. Saya harus membuat konsepnya terlebih dahulu, merinci apa yang dibutuhkan untuk pembuatan pojok baca ini. Menjalin kolaborasi dan komunikasi dengan siswa dan rekan guru untuk bekerja sama merealisasikan pojok baca di kelas.

Kesimpulannya, setiap alur di PGP ini membuat saya takjub dan bersyukur. Banyak hal baik yang muncul dalam diri saya dan banyak pula praktik baik yang menambah pengalaman saya. Saya sungguh tak menyangka bisa melakukan semuanya, bisa menyelesaikan setiap tugas PGP dengan tepat waktu. Sebelumnya saya merasa kesulitan dengan tugas-tugas yang harus saya kerjakan, tapi dengan berjalannya waktu dan adanya keinginan dalam diri untuk terus belajar dan bercermin dari setiap kesalahan, saya berusaha memperbaikinya dan mengurangi sekecil mungkin melakukan kesalahan lagi.

Dan saya kedepannya berusaha menanamkan nilai-nilai dan peran Guru Penggerak dalam diri saya, supaya menjadi pendidik yang dapat menumbuh kembangkan anak di sekolah dengan menanamkan karakter yang baik pada diri anak. Dengan berpedoaman pada prinsip among Ki Hadjar Dewantara dan pola pikir inkuiri apreseatif, saya mampu menjalankan peranan sebagai pemimpin pembelajaran untuk mewujudkan wellbeing dalam ekosistem pendidikan di sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun