Dan Srintil, seorang ronggeng Dukuh Paruk yang menjadi anak kandung dari keluguan alam dan kehidupan. Dia hidup atas dasar kepercayaan menjalani alur cetak biru seorang ronggeng. Namun disini juga srintil yang memegang peranan penting dalam cerita novel ini. Srintil, menjadi titik sentral dimana kehidupan dukuh paruk menjadi lebih berwarna dan bernafas.
Sama halnya seperti artikel yang pernah saya baca di kompas.com suatu hari, namun maaf lupa siapa penulisnya. Artikel itu tentang novel Bumi manusia Pram, dimana penulis mengatakan bahwa peran nyai Ontosoroh dalam kehidupan Minke (tokoh utama dalam novel Pram) sangat berpengaruh terhadap dirinya. Nyai Ontosoroh adalah orang yang mampu mendorong Minke lebih mengerti kehidupan yang sebenarnya harus dijalani. Karena bukan hanya keperempuanan Ontosoroh saja Minke bisa seperti itu. Jika dilihat, Ontosoroh adalah perempuan yang teguh pendirian dan tegas. Dia pasti punya prinsip yang diikatkan pada pinggangnya dengan erat.
Memang saya lihat setiap membaca karya-karya Pram, dia seringkali mengedepankah Perempuan. Bahkan saya salut ketika membaca buku pram yang berjudul "Perempuan dalam cengkraman militer". Dalam buku itu, Pram berusaha mencari perempuan-perempuan yang terdampar di hutan. Yang berusaha melarikan diri, atau dibuang dari cengkraman militer Jepang. Menarik, bacalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H