Mohon tunggu...
Iis Daniar
Iis Daniar Mohon Tunggu... Dosen - Iis Nia Daniar

Pengajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Coaching dalam Supervisi Akademik

21 Maret 2023   10:19 Diperbarui: 21 Maret 2023   10:23 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

oleh: Iis Nia Daniar

Supervisi akademik adalah sebuah keharusan yang dilakukan oleh seorang kepala sekolah. Hal tersebut sudah tercantum dalam Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang standar Kepala Sekolah dan Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 tentang standar Pengawas Sekolah/Madrasah, dijelaskan bahwa tugas supervisi kepala sekolah meliputi tugas merencanakan program supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat serta menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru.

Seorang kepala sekolah yang baik bukan sekadar perencanaan yang baik, melainkan juga pelaksana dan pembimbing guru yang baik pula. Secara teoritis kepala sekolah telah banyak menyusun perencanaan supervisi guru di kelas, tetapi dengan dalih kesibukan tugas pokok lainnya pelaksanaan supervisi belum banyak dilakukan. Alasan ini kadang ada benarnya, tetapi kadang juga tidak benar sama sekali. Hal yang perlu ditegaskan adalah kepala sekolah mempunyai beban tugas untuk supervisi para guru yang menjadi mitra kerjanya. Kepala sekolah dalam menjalankan tugas mempunyai peran ganda sebagai administrator, sebagai pemimpin dan sebagai supervisor pendidikan. Kegiatan supervisi digunakan untuk memajukan pembelajaran melalui pertumbuhan kemampuan guru-gurunya.

Supervisi mendorong guru menjadi lebih berdaya dan situasi belajar mengajar menjadi lebih baik, pengajaran menjadi efektif, guru menjadi lebih puas dalam melaksanakan pekerjaannya. Kepala sekolah sebagai pelaksana supervisi harus mampu membimbing guru-guru secara efisien yang dapat menanamkan kepercayaan, menstimulir dan membimbing penelitian profesional, usaha kooperatif yang dapat menunjukkan kemampuannya membantu guru dalam memecahkan masalah yang dihadapinya dan mampu mengadakan studi dan pembinaan profesional dalam rangka peningkatan kualitas mengajar dan mutu pembelajaran. Sebagai pemimpin yang mempunyai pengaruh, ia berusaha agar nasihat, saran dan jika perlu perintahnya diikuti oleh guru-guru. Dengan demikian ia dapat mengadakan perubahan-perubahan dalam cara berpikir, bersikap dan bertindak. Selain itu, kepala sekolah juga memiliki kelebihan yaitu kelebihan pengetahuan, pengalaman dan dapat membantu guru-guru berkembang menjadi guru yang profesional. Sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.

Dengan demikian, seorang kepala sekolah harus memiliki jurus jitu untuk mendongkrak kompetensi guru. Satu di antara jurus jitu tersebut adalah dengan melakukan coaching supervisi akademik. Coaching dengan menggunakan alujr TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, dan Tanggung Jawab) adalah cara berpikir bertumbuh yang harus dikembangkan di sekolah. Dengan mengolaborasikan antara supervisi akademik dan coaching alur TIRTA, diharapkan bukan saja guru yang bertambah kompetensinya, melainkan juga kepala sekolah.

Supervisi akademik dan coaching yang dilakukan bersamaan disebut supervisi klinis. Pada supervisi klinis ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu pra-supervisi, pelaksanaan supervisi, dan pasca-supervisi. Ketiga tahap supervisi klinis ini dilakukan dengan tetap menggunakan alur TIRTA.

Pada setiap tahapan, guru distimulus dengan pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan direspon dengan jawaban yang sebenarnya merupakan ide guru tersebut untuk menyolusi  permasalahan yang dihadapi. Permasalahan para guru yang bisa dibicarakan dalam rangkaian coaching supervisi klinis bukan hanya menyangkut permasalahan teknis yang berkaitan dengan pembelajaran, melainkan juga permasalah terkait psikologis guru dalam pembelajaran. Psikologis guru dalam pembelajaran tentu sangat memengaruhi ketercapaian pembelajaran. Dengan demikian, jika supervisi akademik baik, kualitas pembelajaran pun akan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun