Stres umumnya normal dirasakan oleh setiap orang. Yang menjadi pembeda tiap orang yang merasakan stres adalah respon terhadap stres itu sendiri. Respon ini sangat penting karena mampu membentuk keadaan tiap individu, seperti optimistis, rapuh, pesimistis dan tangguh.
Penyebab stres sendiri berasal dari suatu peristiwa atau kejadian. Respon tiap individulah yang kemudian membentuk makna dari peristiwa tersebut sehingga menghasilkan stres.
Misalnya, terdapat berita kecelakaan beruntun di jalan tol... bisa jadi respon yang diberikan biasa saja, marah akan kelalaian pengemudi atau turut berduka cita. Namun, perasaan tersebut tidak terlalu menghantui.
Beda halnya ketika keluarga atau orang tersayang yang menjadi salah satu korban dalam kecelakaan tersebut. Bagaimana perasaan anda? Tentunya perasaan sedih, panik, was-was dan beberapa respon negatif lainnya yang membuat pikiran terasa berat dan mengganggu ketengan hidup.
Berdasarkan kedua penjelasan tersebut, bisa dilihat bahwa respon kita terhadap peristiwa yang sama memiliki perbedaan yang sangat signifikan.Â
Berikut beberapa ciri dan gejalan stres:
1. Gejala stress pada pikiran
- sulit berkonsentrasi
- mudah lupa
- berpikir negatif
- sulit mengambil keputusan
2. Gejala stres pada perasaan
- mudah tersinggung
- mudah merasa marah
- mudah merasa cemas
- mudah merasa sedih
3. Gejala stres pada tubuh
- mudah merasa lelah
- sistem imun menurun
- asam lambung naik
- otot leher atau bahu tegang
- sakit kepala
4. Gejala stres pada perilaku
- mudah menangis
- berbicara dengan intonasi tinggi
- insomnia
- perubahan pola makan
Pada umumnya stres memang normal dirasakan oleh setiap orang. Namun stres yang berlebihan dapat berdampak lebih buruh pada psikis dan tubuh. Oleh karena itu mengelola stres perlu dilakukan untuk menghindari hal-hal buruk.