Mohon tunggu...
iis rni
iis rni Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia

Menulis adalah caraku mendengar.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Sibuk Mempelajari Langit

4 Februari 2025   01:48 Diperbarui: 4 Februari 2025   02:13 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Foto pribadi

Malam ini, biarkan ketenangan menyelimuti. Kehidupan memang penuh dengan perjalanan yang tak selalu tampak jelas tujuannya. Namun setiap langkah, meski lambat, membawa kita pada tempat yang seharusnya. Kadang hanya dengan memberi waktu pada diri sendiri untuk meresapi tiap detik, agar kita menemukan kedamaian yang lebih dalam dari apa yang kita kira.

Seperti matahari yang terbit setelah malam yang panjang, membawa kehangatan tanpa harus terburu-buru. Biarkan hati tetap tenang, karena setiap perjalanan, sekecil apapun, selalu membawa kita lebih dekat pada pemahaman. Walau kadang kita hanya perlu duduk dan menikmati perjalanan itu.

Dan esok, ketika fajar perlahan menyapa, mungkin jawabannya akan terasa lebih jelas, atau mungkin tetap menjadi misteri yang indah. Tapi tak mengapa, sebab tidak semua hal harus segera dimengerti. Ada yang cukup dirasakan, ada yang cukup diterima, dan ada yang akan terungkap pada waktunya, saat hati telah benar-benar siap.

Malam ini, biarkan langit menjadi saksi dari segala yang tak terucap. Biarkan waktu berjalan tanpa tergesa, dan biarkan hati menemukan jalannya sendiri, pelan, namun pasti. Seperti rindu yang menetap tanpa suara, atau harapan yang berpendar samar di kejauhan.

Sebab di bawah langit yang sama, ada kisah yang terus berulang; tentang kehilangan dan menemukan, tentang diam yang lebih nyaring dari suara, tentang hati yang belajar menerima.

Dan jika dingin malam merasuk, biarkan keheningan langit memelukmu dalam ketenangan. Malam ini, tak perlu kata-kata. Cukup duduk, bernapas perlahan, dan biarkan hatimu menemukan kedamaian dalam bisikan alam semesta.

Sebab tidak semua hal perlu digenggam erat; ada yang cukup dibiarkan mengalir, mengikuti arus waktu. Seperti awan yang berlalu tanpa paksaan, seperti bulan yang bersinar tanpa menuntut dilihat.

"Apapun yang kamu kehendaki, jika sudah ditentukan oleh Allah, maka itu adalah yang terbaik." - Hadis riwayat Bukhari

Malam ini, beristirahatlah dalam dekap langit. Percayalah, meski tak selalu terlihat, semesta selalu menyusun segalanya dengan cara yang tepat dan selalu terbaik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun