Pandemi covid 19 hingga kini belum juga usai. Pada momen Idulfitri yang suci ini, lagi-lagi terhalang dengan jarak. Rasa rindu tentu hadir di tengah-tengah kita. Kita tidak bisa berjumpa keluarga di kampung halaman untuk merayakan Idulfitri. Momen Idulfitri yang biasanya menjadi ajang silaturahmi berjumpa dengan sanak saudara kini terpaksa ditiadakan. Adanya larangan mudik  tentu perlu ditaati. Berbagai upaya telah ditempuh oleh pemerintah untuk menekan angka positif covid namun takdir berkehendak lain.
Pandemi telah mengajarkan kepada kita tentang banyak hal. Bahwasanya silaturahmi tidak terhalang jarak. Di era digital silaturahmi dapat dilakukan secara virtual. Berbagai aplikasi mulai familiar digunakan untuk menyambung silturahmi. Â Ada baiknya berbagai kegiatan yang biasa dilakukan di hari raya Idulfitri tetap dilaksanakan seperti biasanya, hanya saja secara virtual. Trah merupakan salah satu tradisi yang dilakukan pada momen Idulfiri.
Trah berdasarkan istilah merupakan garis keturunan. Dalam perkembangannya, Trah menjadi sebuah tradisi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Jawa pada saat Idulfitri. Tujuan Trah untuk menyambung silaturahmi keluarga yang memiliki silsilah hubungan kekerabatan. Acara tersebut biasanya dihadiri oleh keluarga besar. Manfaat diadakannnya trah  hubungan kekerabatan suatu keluarga tidak terputus.
"Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan ditambah umurnya, maka hendaklah menjalin silaturrahim." (HR Bukhari).
Berpegang pada hadis tersebut  tradisi Trah hingga kini tetap diadakan meskipun secara virtual. Kegiatan trah biasanya dilakukan doa bersama dan ramah-tamah. Doa merupakan kegiatan inti untuk memohon pertolongan dan diberi keberkahan. Dengan doa semoga pandemi covid-19 segera berlalu.
Doa memiliki berbagai macam keutamaan diantaranya: (1) doa dapat mengubah takdir, (2) memperoleh rahmat, (3) memberikan manfaat bagi kehidupan, (4) mempermudah segala urusan, (5) dosa diampuni, (6) menentramkan jiwa, (7) diangkat derajatnya, (8) menghilangkan duka cita dan kesulitan.
Pada acara ramah tamah biasanya dijelaskan silsilah keluarga kepada anak- anak mereka. Tujuanya agar kelak ketika orang tua sudah tiada anak-anak mereka dapat meneruskan silaturahmi  dan Trah keluarga pun dapat terjaga. Mari tetap menjaga silaturahmi, pandemi tidak menjadikan halangan. Silaturahmi secara virtual tidak mengurangi keberkahan. Jika tangan tak diijinkan berjabat namun lisan masih dapat berucap. Silaturahmi virtual solusi di masa pandemi yang jauh serasa dekat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H