Mohon tunggu...
Iis Suwartini
Iis Suwartini Mohon Tunggu... Dosen - Dosen PBSI FKIP Universitas Ahmad Dahlan

Iis Suwartini merupakan dosen di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta sejak tahun 2014. Mengajar pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Saat ini sedang menempuh studi S3 pada jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Sebelas Maret (UNS). Penulis aktif menulis kolom opini, cerpen, cerita sejarah dan cerita misteri di beberapa koran.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Menunggu Berbuka Puasa "Beda Generasi Beda Aplikasi"

24 April 2021   21:05 Diperbarui: 24 April 2021   21:07 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak aktivitas yang dapat dilakukan menunggu berbuka puasa. Beberapa masyarakat lebih memilih mengisi waktu luang menggunakan aplikasi sebagai hiburan maupun kepentingan lainnya. Setiap aplikasi memiliki pangsa pasarnya masing-masing. Jadi hampir semua aplikasi di minati oleh masyarakat.  Setiap orang memiliki kenyamanan tersendiri bergantung dari kebutuhan masing-masing.

Terdapat beberapa aplikasi yang sering digunakan untuk menunggu berbuka puasa diantaranya (1) YouTobe, (2) Facebook, (3) Instagram,  (4) Twitter, dan (5) TikTok. Aplikasi tersebut kerap dimanfaatkan masyarakat untuk mengisi waktu luang. Berbagai informasi juga hiburan dapat dijadikan teman menunggu berbuka puasa.

Terdapat tiga generasi yang kerap memanfaatkan aplikasi  yaitu generasi x, generasi milenial, dan  generasi z. YouTobe merupakan aplikasi yang paling banyak digunakan berbagai generasi.  

Pasalnya aplikasi ini bersifat kekinian dan tak lekang ditelan zaman. YouTobe merupakan situs web yang di dalamnya menyediakan berbagai macam video dan film. Aplikasi YouTobe sangat beragam terdapat berbagai limu dan hiburan yang dapat dimanfaatkan menunggu berbuka puasa. Anda dapat mendengarkan ceramah, mendengarkan musik religi, film islami, torial memasak, ataupun tutorial musik dan lain sebagainya.

Sementara generasi x yaitu lahir  pada tahun 1965-1980 lebih memilih memanfaatkan Facebook. Facebook tidak hanya digunakan untuk mencari pertemanan. Anda bisa mengetahui berbagai informasi terkait pelatihan, seminar ataupun info bisnis melalui status rekan Anda. Anda pun dapat berinteraksi langsung dengan pemilik akun sehingga dapat mempererat tali silaturahmi. Biasanya akun Facebook menyambungkan interaksi terhadap teman lama ataupun sahabat dumay.

Generasi milenial yang lahir pada tahun 1981-1994 mereka lebih sering menggunakan aplikasi Instagram dan Twitter.  Akun Instagram digunakan untuk membagikan momen kebahagian berupa foto, video dan juga dapat digunaan untuk berbisnis. Para generasi milenial lebih jeli menangkap suatu peluang, sehingga Instagram menjadi terobosan untuk mengaktualisasikan diri. Berkat aplikasi Instagram lahir para selebgram. Mereka dapat menjadikan Instagram aktivitas bermanfaat salah satunya mempromosikan produk. Anda bisa menunggu waktu berbuka sembari mengamati para selebgram membagikan aktivitasnya. Beberapa selebgram juga menggunakan akunnya untuk memberikan edukasi. Generasi milenial adalah generasi kritis mereka kerap kali mengkritisi berbagai macam hal. Selain Instagram mereka juga menggunakan akun Twitter. Melalui akun tersebut kita dapat mengetahui topik perbincangan yang up to date.

Generazi Z yang lahir pada tahun 1995-2010 lebih menyukai aplikasi TikTok. Biasanya mereka membuat konten kreatif untuk menunggu berbuka puasa. Konten yang dihadirkan pun beragam mulai dari konten menghibur, edukasi, sampai ceramah singkat. Generasi Z dikenal sebagai generasi kreatif terhadap teknologi (melek teknologi) sehingga TikTok merupakan aplikasi yang sangat sesuai mendukung kreativitas mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun